Waktu berputar. Siang dan malam hilir berganti. Tak terasa sudah sepuluh tahun lamanya Jeff serasa punya anak triplets.
"No, bangun kan Nana ya ??"
"Chandra minta tolong bawakan air nak"
Semua masih sama rasanya. Jeremy dengan rutinitas sebagai budak Nana. Pun dengan Chandra yang masih begitu patuh pada Jeff.
Lalu tak berapa lama suara langkah kaki tergopoh terdengar pun dengan pintu yang ditutup kasar.
"Papa! Lupa handuk lagi!"
Dan Nana yang masih sama cerewet dan cerobohnya.
"Katanya kalau sudah SMA akan mandiri. Ini saja masih lupa handuk" sindir Jeff tapi tetap membawakan handuk untuk putranya.
"Ya sudah besok kalau kuliah Nana tidak di Bandung "
Jeff hanya mencebik tidak percaya. Mana mau putranya itu jauh darinya. Tidur saja kadang-kadang masih ingin bersama Jeff.
"Kalian sudah selesai ya MOS nya ?? Cuman seminggu kan ya ?" Kata Jeff sambil menarik kursi untuk diduduki.
"Sudah pa bahkan sudah pembagian kelas dari dua hari lalu. Mungkin hari ini sudah belajar" jawab Jeremy sambil mencomot roti tawar mengoleskan selai cokelat lalu meletakkannya dipiring Nana. Ngomong-ngomong Nana tidak bisa sarapan dengan nasi.
Jeremy sendiri kemudian mengambil nasi goreng dengan tambahan telur mata sapi.
"Nana kalau lama ditinggal!" Chandra mengompori sambil sesekali menyuap nasi goreng porsi kulinya.
"Iya ini sudah"
Nana kemudian muncul sambil sesekali merapikan seragamnya.
"Ini coklat kan ??" Katanya sambil mengambil roti yang ada dipiringnya.
"Iya" kata Jeremy kemudian tanpa disuruh merapikan dasi juga rambut Nana dengan mulut yang masih penuh nasi goreng.
"Nanti pulangnya samaan saja ya. Kalau mau pulang ke restoran juga boleh. Tapi ganti baju dulu" Theo ikut angkat suara sebelum merapikan kursi dan bekas makannya. Terlihat sedikit buru-buru.
"Ayah berangkat dulu" katanya sambil mengusap kepala satu persatu anak-anak itu.
"Hati-hati bang"
Theo hanya mengangguk kemudian melambaikan tangan pada mereka.
"Ayo papa antar"
☘️☘️☘️
Sekarang mereka sedang berada di mobil Jeff. Iya Jeff akhirnya membeli mobil saat Nana lulus sekolah dasar. Dia punya trauma tersendiri karena setiap liburan harus naik di mobil pick up Theo.
Dimana Jeff selalu berakhir masuk angin setelahnya. Makanya setelah enam tahun berlibur dengan pick up dia muak. Dan akhirnya mengalah lalu membeli mobil.
"Papa tidak bisa jemput nanti. Kalian pulangnya hati-hati" kata Jeff saat gerbang sekolah sudah terlihat.
"Iya pa" jawab Jeremy dan Chandra kompak.
"Nana dengar ??"
"Iya. Iya Kanjeng papa" jawab Nana sedikit geram. Jeff hanya terkekeh.
Jeremy dan Chandra yang duduk di kursi belakang menyalami kemudian keluar lebih dulu.
Nana pun melakukan hal yang sama. Tapi saat akan keluar tasnya ditarik oleh Jeff.
"Sun-nya mana ??"
Nana melotot tak percaya. Memang itu adalah rutinitas kecil mereka berdua. Tapi sekarang Nana sudah SMA dan akan sangat memalukan melalukan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Roboh ✓
FanfictionApa yang bisa didapat dari soonggok rumah roboh ?? Authornya nulis pas lagi mabok drachin 'go ahead' jadi rada-rada mirip, kalau kata orang mah ✨ terinspirasi ✨ 🏅#1-jaemin { pada masanya } 🏅#2-brothership { pada masanya }