Part 33

3.1K 157 1
                                    

Pagi ini, kami satu kantor mengadakan outbond ke luar kota, tepatnya ke daerah Bogor. Perjalanan ditempuh dengan bis wisata yang sudah disiapkan panitia. Ada dua bis yang digunakan. Panitia sudah mengatur pembagian kursi, Nindy kebagian duduk di bis 2.

Ilman menjemputnya pagi itu, menyengaja karena barang bawaan Nindy yang lumayan banyak. Ilman membawa mobil. Perjalanan kantor mereka kali ini akan berlangsung tiga hari dua malam.

Setibanya di kantor, teman-teman sudah ramai berdiri di sekitar bis. Ilman membantu Nindy memasukkan kopernya ke bagasi bagian bawah bis. Ilman sendiri kebagian duduk di bis 1, mereka tak satu kendaraan.

Panitia membagikan sarapan dan snack pagi, Nindy dan Ilman memilih menyantap sarapannya sebelum berangkat. Mereka duduk di lobi sambil ngobrol. Beberapa teman juga sarapan bersama mereka.

Pukul delapan, mereka bersiap nak bis. Ilman mengantar Nindy sampai pintu masuk bis 2. Mungkin inilah laki-laki yang ditakdirkan untukku.

Nindy kagum dengan semangat Ilman, dengan ketekunan menunggu Nindy selama ini. Kebaikan hati dan tutur katanya tak bercela. Nindy akan membawanya menemui ibunya setelah kegiatan ini selesai. Ilman pantas mendapatkannya, mendapatkan perhatian dari Nindy.

Hampir semua kursi sudah penuh. Semua baris telah terisi, hanya beberapa yang tinggal menunggu pasangan duduk. Nindy menyisir setiap baris, beberapa teman dekatnya sudah memiliki pasangan.

"Kemari," sebuah suara memanggilnya.

"Pak Malik?" Nindy ragu-ragu mencerna maksud dari perkataan yang didengarnya tadi. Mungkin aku salah dengar.

Nindy memutar matanya, mencoba memikirkan kemungkinan lain dari apa yang tadi didengar perempuan itu.

"Silakan kalau mau duduk di sini," kali ini Nindy dengan jelas mendengarnya.

Seorang teman berada di belakang Nindy, menunggu perempuan itu memutuskan akan duduk di mana.

Baiklah.

Bos Baru KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang