Part 40

3K 139 0
                                    

"Kita akan memulai permainan, apabila saya katakan tiga, maka teman-teman harus berkumpul bertiga, begitu seterusnya mengikuti angka yang saya sebutkan. Teman-teman harus berkumpul dengan teman lain di hadapan teman-teman," tim panitia menyampaikan.

Nindy memperhatikan teman-teman yang berada di hadapannya, berusaha fokus menunggu aba-aba dimulai. Lalu, matanya menangkap kembali sosok itu tengah memperhatikannya. Tak sekalipun mengalihkan pandangan. Atau hanya perasaanku?

"Duaa," suara dari pengeras suara itu sampai di telinga Nindy. Kepanikan meliputinya. Tanpa pikir panjang dan diburu waktu, tak mau targetnya diambil orang, kaki Nindy cepat membawanya menuju teman bermain yang sedari tadi membidiknya.

Nindy nyaris bertabrakan dengan Pak Malik karena terburu-buru. Mereka berdua memutuskan bersama.

Entah apa yang ada dipikiran Nindy ketika melakukan itu. Dia bisa saja menyasar teman lain di hadapannya. Mengapa harus bos menyebalkannya itu. Beruntung Pak Malik tidak mempermalukannya dengan berlari mencari pasangan lain.

Nindy dan Pak Malik berpandangan. Nindy tak bisa melihat apa yang dipikirkan laki-laki itu. Yang jelas hatinya tak karuan. Bagaimana bisa permainan ini membuka rahasia yang telah disimpannya erat dan berusaha dinafikan Nindy. Semoga Pak Malik hanya menganggap ini sebatas untuk memenangkan permainan.

Keduanya berpisah ketika aba-aba dari panitia menyebutkan angka selanjutnya. Mereka berdua berlari menuju teman-teman lain.

Kegiatan berlangsung sampai sore dan dilanjutkan bermain voli air di kolam renang.

Nindy tak berniat berenang. Malu rasanya harus bersama teman laki-laki lainnya di dalam kolam yang sama. Para laki-laki membentuk dua grup dan bermain voli. Nindy dan beberapa teman perempuan duduk-duduk di pinggir kolam memperhatikan permainan berlangsung.

Ilman di sana, ikut bermain voli dan melambai pada Nindy. Nindy tersenyum dan membalas lambaian itu. Di belakang Ilman, laki-laki yang paling mengganggu perasaannya tengah memperhatikan Nindy. Nindy melempar pandangan ke arah lain.

Bos Baru KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang