Chapter 17

6.8K 645 16
                                    

Apa kabar cemuaaa?
ada yang kangen aku nggak? 😂
Kalau ada dm aja ya kita main nyaman-nyamanan tapi nggak sampai jadian,gimana?😂 nyong gur guyon guys ora tenanan✌

Monggo sami di waos cariyos sangking kulo ingkang tebih sangking kata sampurna niki☺

Happy Reading🔥

******

Sudah 7 hari Aku berdiam dikamar Lucas tanpa melakukan apapun. Jika ditanya bagaimana rasanya. Aku akan menjawab dengan lantang, SANGAT MEMBOSANKAN!!

Tak ada teman lagi selain Lucas. Ebert juga sedang tak disini. Kata Lucas Ebert mengunjungi Castle ibu. Sebenarnya aku tak mengerti mengapa disini panggilan untuk rumah adalah castle. Memang sih bentukan Castle ini bak istana di negeri dongeng. Namun yang membuatku heran, dikamar Lucas terdapat 10 patung serigala dengan berbagai macam ukuran.

Awalnya aku berpikir bahwa Lucas memang bukan manusia. Tapi rasanya tidak mungkin juga. Lucas tidak pernah bertingkah aneh. Bahkan malah sikapnya lebih ke manusiaan. Eh...bukan tapi tepatnya kekanak-kanakan. Dia persis bayi besar yang hidup. Namun kadang juga dia bisa bersikap seperti orang tua. Maka dari itu aku sempat bilang dia tua.

Ceklek

Suara pintu terbuka. menampilkan sesosok manusia yang tak aku ketahui siapa namanya. Dia berjalan kearahku sembari membawa nampan yang berisikan makan siangku. Aku masih terdiam menatapnya. Menunggu sepatah dua kata dari bibirnya.

"Ini makan siangmu Luna" ucapnya yang membuatku menyatukan kedua alisku. Apa aku tak salah dengar? Dia memanggilku Luna? Tapi namaku kan Zwetta.

"Maaf kau salah memanggil namaku"

Aku berucap datar nan dingin kearahnya. Membuatnya sedikit tersentak dengan sikapku.

"Ma..maafkan saya Luna"

"Zwetta"

Dia mendongak menatapku ragu. Mengangkat satu alisnya bingung. Aku yang paham dengan gerak geriknya. Lantas membenarkan ucapanku.

"Namaku Zwetta bukan Luna"

Dia mengedipkan matanya berkali-kali. Dengan mulut yang terbuka sedikit. Aku awalnya sedikit risih dengannya. Namun setelah aku amati wajahnya. Rasanya aku pernah melihatnya.

"Bukankah kau teman Lucas?" tanyaku yang kemudian menghentikan aksi hola-holonya.

Dia berdehem sejenak. Lalu menjawab

"Tepatnya sahabat dan Beta dari bloodmoon pack ini"

Ya tuhan! kata apa lagi itu? Aku semakin tidak mengerti!
Setahuku beta itu adanya di matematika. Seperti Alpha, beta , gamma, delta, dan lainnya. Mungkinkah maksudnya beta yang itu? tapi mengapa kata Beta itu dia tunjukkan kepada dirinya sendiri.

"Maksudmu?"

"Aku seorang beta disini dan tangan kanannya pemimpin Were...."

"Darell apa kau sudah memberikan makananya pada Zwetta?" Ucap Lucas yang tiba-tiba saja datang seperti tuyul. Dan itu membuat Si Darell Darell ini menghentikan ucapannya yang sialnya sungguh membuatku penasaran.

"Sudah Luc. Tapi belum dimakan"

Lucas mendekat ke arahku. Membelai kepalaku dan mengambil makan siangku.

"Biarkan aku menyuapimu, ya sayang" ucapnya dengan sangat lembut.

Aku menganggukan kepalaku dan tersenyum ke arahnya. Tak kusangka aku akan secepat ini mencintai Lucas. Bahkan rasanya aku tak akan pernah melepaskannya. Dia adalah milikku. Hanya milikku!!

My Mate Is Psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang