Chapter 19

6.2K 581 3
                                    

Happy reading🔥

*****

"Hufh......Aku bukan manusia" Ucap Lucas dengan tenang namun hanya diluar.

Zwetta tak mengerti apa maksud Lucas. Ia hanya diam dengan terus menatap Lucas. Ia tak berani hanya untuk bersuara. Lucas yang tak mendengar suara Zwetta. Lantas melanjutkan ucapannya.

"Aku terlahir sebagai Werewolf. Dan wolf ku bernama James. Dia juga sangat mencintaimu. Karena kau adalah Mate yang moongoddes takdirkan untuk kami"

Zwetta masih engan untuk memunculkan suara indahnya. Dia hanya menatap Lucas dalam diamnya. Hal itupun seketika membuat Lucas gelisah. Ia takut Zwetta akan meninggalkannya. Ia takut Zwetta akan mereject nya.

"Luc......"

"Y..ya"

Lucas menunggu ucapan Zwetta yang selanjutnya dengan was-was. Lucas tidak tahu setelah ini dia mampu menjalani hidup atau tidak. 

"Itu sangat keren, bukan?! Kau serigala dan aku menyukai itu!" Ujar Zwetta berhamburan memeluk Lucas. Sangking senangnya, Zwetta tak menyadari jika ia terlalu kuat memeluk Lucas.

"He..ey! kau...men..cekik..ku!"

"Oh my God! I'm sorry"

Zwetta melepaskan pelukannya. Ia tersenyum kearah Lucas. Banyak keanehan dalam hidupnya. Namun rasanya kenyataan siapa Lucas sebenarnya adalah suatu hal yang paling aneh. Ia diambang antara percaya dan tidak percaya. Makhluk mitologi seperti Lucas nyatanya memang ada. Zwetta kira hanya vampir saja yang akan ia temui. Namun Nyatanya tidak. Mungkin suatu hari nanti akan ada banyak lagi makhluk mitologi yang Zwetta dapati.

"James ingin bertemu denganmu, apa kau mengizinkan?" tanya Lucas yang dibalas anggukan oleh Zwetta.

Lucas mundur beberapa langkah. Ia bersiap-siap untuk bergantian dengan James saat ini. Namun sebelum itu, ia terlebih dahulu melepaskan celananya. Menyisakan dalaman yang membungkus miliknya.

Zwetta langsung menutup kedua matanya. Ia merasa malu dengan apa yang ia lihat tadi.

"Maafkan aku, sayang. Aku tak membawa pakaian ganti makanya aku lepas"

"Sudahlah! cepat temukan aku dengan James!"

Lucas telah bergantian dengan James. Menampakkan Serigala Coklat besar dengan taring dan kuku yang panjang.

"Aaaauuuuu!!"

James berjalan menghampiri Zwetta. Ia mengusap-usapkan kepalanya pada Zwetta. Dengan ragu Zwetta menyentuh James. Membelai rambut yang tumbuh diseluruh tubuh James.

"Kau nyata!"

"Aaauuuuu!!!"

James meraung senang. Ia tak menyangka Zwetta akan menerima dia dan Lucas. Beribu kata syukur ia ucapan atas kehadiran Zwetta dalam hidupnya.

Kini Zwetta tengah memeluk James. Menenggelamkan wajahnya pada rambut-rambur james.

"Apa kau sangat mencintaku, James? seperti yang Lucas katakan?"

"Hrr...sshh...rrrrrshh"

James menjawab dengan bahasanya dan mengangguk sebagai jawaban iya. Zwetta tersenyum mendengar jawaban James. Meskipun bahasanya tak ia mengerti namun anggukan kepala James membuatnya paham bahwa James memang benar-benar mencintainya.

"Terimakasih telah mencintaiku James! i love you"

Setelah mengatakan itu, Zwetta mencium James. Tepatnya dimoncong depannya James. Jika digambarkan sebagai manusia, Zwetta mencium James tepat dibibirnya.

James yang diperlakukan seperti itupun. Amat sangat merasa bahagia. Dia terus bermanja dengan Zwetta. Hingga tak terasa matahari tepat diatas mereka. Menandakan bahwa siang telah tiba. James yang mendapat mindlink dari Lucas dengan segera mencari pohon untuk berganti.

Setelah ketemu. James langsung berlari menuju pohon besar disamping tempat dia dan Zwetta duduk. Tak lupa membawa celana Lucas yang tadi telah Lucas lepas.

Zwetta yang melihat James pergi nekat mengikutinya. Namun tak berangsur lama, dari balik pohon besar itu muncul Lucas dengan keadaan telanjang dada.

"Lucas!" ucap Zwetta sambil berlari kearah Lucas. Dengan percaya dirinya Lucas merentangkan tangannya. Siap untuk menyambut Zwetta kedalam dekapannya.

Namun setelah Zwetta didepannya. Tak ada pelukan hangat yang ia dambakan. Hanya hembusan angin yang menyapu kulit telanjangnya.

"Kau tak memelukku?!"

"Tidak"

"Aku kedinginan sayang!"

Lucas merengek. Kembali ke mode kekanak-kanaknya.

"Aku tidak bertanya" jawab Zwetta enteng namun mampu membuat bibir Lucas mengerucut seperti bebek. Tidak sampai disitu saja. Lucas berjalan gontai meninggalkan Zwetta yang tengah tersenyum dibelakangnya.  Ia merasa iri dengan James. Tanpa melakukan apapun dengan mudahnya James mendapatkan pernyataan cinta dari Zwetta.

"Itu karena aku lebih tampan darimu, Luc! jadi terima saja hahahh!" ucap James melalui mindlink mereka.

"Diam kau!"

Lucas terus berjalan dan berjalan. Dia memang meninggalkan Zwetta dbelakang namun pengawasannya tidak pernah berkurang. Dengan keadaan kesal ia menajamkan pendengarannya guna menjaga matenya dari bahaya yang kemungkinan bisa terjadi.

Brukk..

Sebuah jemari mungkil melingkar mesra dipingang Lucas. Memberikan sensasi aneh yang menjalar saat kulitnya bersentuhan langsung dengan kulit Zwetta.

"Jangan marah! Jangan kesal padaku! Dan jangan pernah tinggalkan aku sayang!"

Mendengar kata sayang yang terselip diucapan matenya. Dengan tak sabaran Lucas membalikkan badannya. Menghadap Zwetta yang masih saja tersenyum.

"Aku tidak marah ataupun kesal padamu, sayang. Bahkan tanpa kau minta sekalipun, aku tidak akan pernah meninggalkanmu. I'm Promise!"

"Baiklah aku pegang janjimu itu. Jika kau ingkar bersiap-siaplah mendapat hadiah dariku!" Kata Zwetta

"Dan apa itu?"

"Kau akan mengetahuinya saat kau ingkar nanti"

Lucas tertawa mendengar jawaban dari Zwetta. Sampai kapanpun dia tidak akan mengingkari janjinya hanya untuk mengetahui hadiah apa yang akan Zwetta berikan.

"Dan aku tidak akan pernah ingkar"

"Ya aku percaya padamu. Apa sekarang kita bisa pulang, Mr. Werewolf?"

"Tentu saja!"

Lucas kembali mengendong Zwetta. Melesat dengan cepat untuk kembali menuju Castle.

                            🐺🐺🐺🐺

Ditempat lain. Tepatnya disebuah ruang keluarga. Terdapat anak dan ibu yang tengah memikirkan kemana kira-kira perginya orang yang saat ini mereka cari. Sudah 4 jam lamanya mereka menunggu, Namun tak ada tanda-tanda akan kehadirannya.

"Ibu ayo pulang! Sepeltinya dia nggak pulang hali ini!" Rengek anak itu yang mulai bosan berada di castle kakaknya.

"Sebentar lagi ya sayang. Kita coba tunggu kakakmu dalam waktu 30 menit. Kalau tidak datang juga, kita pulang" ucap ibu anak itu dengan lembutnya.

30 menit telah berlalu. Namun sang Kakak juga tak kunjung datang. Dengan sedikit kecewa Ibu dan Anak itu pulang karena rasa rindunya yang tak terbalaskan.

Mereka berjalan keluar Castle. Menghampiri kereta kuda mereka yang terparkir dihalaman castle ini. Akan tetapi saat keduanya sampai digerbang. Tepat didepannya berdiri Sosok yang mereka tunggu dengan menggendong seorang gadis.

"Ibu..."






TO BE CONTINUE

Jangan lupa tinggalkan jejak❤

                                        2 Oktober 2020

My Mate Is Psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang