Chapter 21

6.1K 573 11
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK❤

HAPPY READING🔥

*****

Disebuah kamar bernuansa klasik dengan hiasan patung Serigala, terduduk seongok makhluk yang sedang menata baju beserta bingkisan untuk kekasihnya. Sebetulnya ia tak rela jika kembali berjauhan dengan gadisnya. Namun karena bujuk rayu ibu dan gadis itu, dengan berat hati ia mengizinkannya.

"Akhirnya selesai" ucapnya yang kini tengah terlentang ditempat tidurnya.

Dia memejamkan matanya sejenak. Guna menghilangkan rasa penat akibat membungkus berbagai hadiah untuk kekasihnya. Tiba-tiba pria itu merasakan ranjangnya bergerak. Seolah ada seseorang yang baru saja menaikinya.

"Sayang"

Tak ada sahutan. Dia membuka matanya dan terkejut dengan seseorang yang kini tengah menampilkan wajah bodohnya.

"Astaga! Darell !"

"Hai! Luc"

Lucas menipuk wajah Darell dengan bantal. Ia sangat kesal bercampur kecewa karena yang datang bukanlah matenya.

"Dimana Zwetta?" tanya Lucas kepada Darell yang kini tengah mengupil sambil menungging. Andai para wanita tau bagaimana sifat dibalik wajah rupawan seorang Darell. Mungkin seketika mereka akan merasa ilfill. Kecuali jika yang sudah buta dengan cinta seorang Darell.

"Mana aku tahu. Memangnya aku kakeknya?"

Lucas memutar bola matanya malas. Berbicara dengan Darell hanya akan menguras tenaga. Namun disaat Lucas sinkron dengan Darell, maka dunia ini akan tergoyang dengan gelak tawa dan tingkah konyol mereka.

Lucas menuruni ranjang. Berjalan menuju pintu dengan langkah kaki perlahan. Darell yang melihat Lucas beranjak lantas bertanya

"Kau mau kemana Luc?"

"Cari kecoa!"

Darell mengerutkan dahinya. Ia tak terlalu paham maksud Lucas.

"Bukankah disini sudah ada kecoa? untuk apa mencari lagi?" monolog Darell dikamar Lucas yang telah sepi. Hanya hembusan angin pembawa debu yang menjadi lagu kesunyiannya.

"Astaga! Darell kau sangat bodoh! tentu saja Lucas ingin mencari gadis es itu!"

"Hah, Kasian Zwetta disamakan dengan kecoa. Poor you ice girl !" Lanjut Darell yang masih bermonolog seperti orang gila. Setelah itu Darell bergegas meninggalkan kamar Lucas dan berniat menghampiri Ebert.

                          🐺🐺🐺🐺

Lucas tengah mencari Zwetta di setiap lorong dan ruangan Castle ini. Namun sudah 1 jam lamanya tidak ada tanda-tanda keberadaan Zwetta. Baunya pun juga tidak ada disekitaran Castle ini.

"Apa mungkin dia pergi kehutan? Tapi untuk apa?" batin Lucas yang sudah kelimpungan mencari Zwetta.

Lucas kembali melangkahkan kakinya. Entah mengapa perasaannya tidak enak. Kali ini ia melangkahkan kakinya menuju Hutan. Instingnya mengatakan bahwa matenya ada disana. Jika benar, maka matenya pasti dalam bahaya!

Lucas semakin dalam menuju hutan. Suasana juga semakin sepi dan mencekam. Tepat saat ia sampai diperbatasan ia mencium bau harum matenya.

"Kawasan rogue?"

Lucas nekat melewati perbatasan itu. Ia tidak ingin melihat matenya berpeluh darah. Cukup 1 kali ia bersikap bodoh. Jika nanti ia menemukan matenya dalam keadaan mati. Maka dia harus mati juga.

My Mate Is Psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang