Chapter 9

9.3K 900 11
                                    

Lucas pov'

"Mate! mate!" raung James mengejutkanku dari aktivitas membacaku

"Benarkah James? mengapa aku tidak merasakannya?" tanyaku kepada James, karena memang aku tidak mencium bau yang memabukkan seperti dulu.

"Tadi aku sempat menciumnya, namun sekarang aku kehilangan baunya! sial"

Aku mengerutkan dahiku. Bingung dengan apa yang di maksud James. Bagaimana mungkin bau mate ku sekejap ada sekejap tidak ada. Apa mungkin mate ku setan? jika benar lebih baik aku lajang selamanya.

"Kok bisa? cukup sekali kita gagal menemuinya James! kali ini jangan" Kataku kepada James melalui mindlink

"Aku rasa dia berada di luar kelas ini"

Hah? di luar kelas? itu artinya ada dua kemungkinan. Pertama dia adalah seorang guru atau malah sebaliknya, dia adalah seorang siswi?

"Sebaiknya nanti kau cek di ruang guru, jika ada bau mate kita maka jangan menunda lagi! Namun jika dia seorang siswi disini, aku sarankan jangan terburu-buru!"

Apa maksudnya? Diakan mate ku, belahan jiwaku. Bertahun-tahun aku menunggu, namun saat nanti sudah bertemu harus di tunda lagi? aku rasa aku akan gila!

"Tidak bisa!!" Teriakku secara lantang mengejutkan para murid yang sedang fokus mengerjakan.

Kulihat mereka menatapku dengan bingung. Bahkan ada yang berpikir bahwa aku sudah gila? Hey, kurang ajar sekali! Andai mereka tahu seperti apa pusingnya diriku memikirkan seorang mate.

"Are you okay, sir?" Tanya salah satu siswi yang aku tahu bernama Rose saat absen tadi.

"Yes i'm okay. sorry"

Aku kembali berkutat dengan bacaanku setelah menyuruh para muridku untuk melanjutkan kegiatan mereka yang tertunda karena aku. James juga sudah memutuskan Mindlinknya. Jadi kurasa tak perlu ada pembicaraan sebelum aku selesai mengajar.

Tak terasa bel istirahat berbunyi. Menyadarkanku untuk segera keluar dari kelas ini. Melanjutkan misiku untuk mencari mateku sebelum jam mengajar berikutnya. Aku mengakhiri sesi pembelajaran dengan singkat dan langsung keluar kelas. Menuju ruang guru terlebih dahulu seperti kata James. Namun saat aku memasuki ruangan itu tak ada bau harum mateku.

"Tidak salah lagi, Mate kita adalah seorang gadis SMA" kata James tiba-tiba setelah aku keluar ruangan guru

"Ya kau benar James. Dan aku harap dia bukan gadis yang labil dan centil"

Aku tak percaya mendapatkan mate yang bahkan umurnya mungkin baru belasan tahun. Sedangkan aku? aku sudah siap untuk menikah. Aku rasa inilah jawaban dari perkataan James tadi. Aku tidak boleh terburu-buru atau dia akan pergi dariku.

"Cepat cari dia! di kantin atau di manapun itu!" omel James padaku

"Iya"

Tak ingin membuat James bertambah marah, aku berjalan menyusuri koridor. Melangkah pelan-pelan menelusuri setiap siswi yang berlalu lalang.

"Bukan...Bukan... Bukan...dimana kamu sayang?" batinku

Aku terus melangkah tanpa berhenti. Hingga akhirnya saat sampai di kantin. Bau itu semakin menajam.

"Mate! kita menemukannya Luc!" girang James karena kami telah menemukan baunya.

"Bersabarlah James"

Saat aku ingin mendekati bau itu. Tiba-tiba bau itu sudah tidak ada. Bersamaan dengan berderingnya jam pelajaran kedua.

"Cobaan apa lagi ini?!" Kesal ku karena kecolongan untuk ke tiga kalinya!

                            🐺🐺🐺🐺

Aku buru-buru melangkah menuju kelas selanjutnya. Setelah dari kantin tadi aku memutuskan untuk meredakan rasa kesalku di kamar mandi. Dan inilah hasilnya, aku terlambat 15 menit. Semoga murid-murid kali ini juga setenang dan sediam murid yang ku temui pertama.

Namun harapanku tidak sesuai dengan realita. Semakin aku dekat dengan kelas, yang aku tahu bernama kelas Fisika itu. Suara kegaduhan semakin nyaring dan jelas di telingaku.

"Hufh....aku rasa kali ini aku harus ekstra sabar"

Aku mengetok pintu terlebih dahulu. Ku dengar kegaduhan tadi seketika hilang. Hanya kesunyianlah yang mendominasi Kelas Fisika saat ini. Aku melangkah masuk ke dalam. Tak ingin membuang waktu jam mengajarku, lagi.

"Selamat pagi" Aku meletakkan tasku di bangku dudukku. Kulihat mereka menatapku tanpa berkedip. Bahkan para cowok tidak kalah dengan yang cewek. Aku seketika ngeri hanya dengan tatapan itu. Apa aku ini cantik? hingga para murid cowokku menatapku dengan pandangan seperti....err...terpesona?

"Lucas Zander Clell. Guru fisika baru kalian" ucapku mengalihkan tatapan mereka.

"What?! Gu....guru?" pekikan salah satu siswi yang tadi pagi aku kerjai. Ya, aku mengingat itu. Ku rasa aku tepat mengerjainya pagi ini.

"Memangnya kau pikir aku siapa, Queen Grisyla Kyle?" tanyaku setenang mungkin untuk tidak tertawa karena kondisi muka Grisy.

"Tapi, bukankah tadi pagi kamu eh maksudnya bapak bilang murid baru ya?"

"Tadinya aku berpikir begitu, tapi setelah sampai di ruang guru aku malah mendapatkan kerjaan ini" jawabku asal agar rencana jailku ini berjalan dengan lancar.

Ya tuhan aku ingin tertawa! mengapa muridku di kelas ini terlihat seperti orang bloon. Semua siswi menatapku dengan cengo. Tak ingin menimbulkan banyak pertanyaan lagi, akhirnya aku memulai pembelajaran.

Hampir 15 menit aku di kelas ini. Namun baru aku sadari jika ada bangku yang kosong. Tepatnya disebelah Grisy. Aku berjalan mendekati bangku itu, dan bertanya kepada Grisy.

"Temanmu kemana?"

Grisy terkejut dengan pertanyaanku yang tiba-tiba. Ku lihat dia mengatur napasnya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaanku.

"Lagi ke kamar mandi, pak" jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dariku

"Kok nggak izin?"

"Sudah sedari tadi sebelum bapak masuk. Tapi nggak tahu juga kenapa belum balik sampai sekarang" terangnya yang membuatku melototkan mata. Artinya dia sudah berada di dalam kamar mandi selama 30 menit? apa ada sesuatu yang terjadi padanya? Aku membalikkan badan berniat menyusulnya. Karena selama masih dalam jam pelajaranku, itu artinya dia dalam tanggung jawabku.

Namun baru selangkah, suara decitan pintu terdengar ditelingaku. Aku mendongak menatap ke arah siapa yang membuka pintu tersebut.

Deg!

"Ba...bau itu..."



TO BE CONTINUE

Gimana nih sama part yang ini? Gantung mulu ya? haha emang sengaja😂
biar mereka nggak ketemu dulu, takutnya Lucas langsung di bacok kalau ketemu nya cepet😂
tapi di part berikutnya insakallah nggak gantung lagi( ya iyalah kan udah didepan mata😂)
aduh lama-lama aku gelo, tanya sendiri jawab sendiri😂 ketawa mulu lagi-_-

Jangan Lupa Vomentnya😊

selamat membaca🍃

                                 21 September 2020

My Mate Is Psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang