Chapter 27

5.7K 502 9
                                    

Happy Reading

****

Luna Anastasia bergegas menuju kamar putranya. Ia takut sesuatu hal menimpa putranya. Teriakan Lucas yang mengelegar dan memenuhi Castle ini. Membuat seluruh penjaga dan omega menghentikan aktivitas mereka. Entah apa yang terjadi pada Alpha mereka. Namun yang bisa mereka lakukan hanya menunggu kabar kepastiannya.

"Lucas, Ada apa?" tanya Anastasia kepada putra sulungnya.

Lucas menunduk. Tangannya mengengam jari-jari mungil matenya. Ia tak berniat mendongak menatap wajah matenya yang lebih kelihatan segar daripada hari-hari sebelumnya. Darell dan Grisy masih membungkam mulut mereka. Pasangan baru itu hanya saling pandang melihat kejadian didepannya.

"Luc. Lihat.."

"Diamlah Darell. Aku tak ingin melihatnya"

Darell memejamkan matanya. Napasnya ia hembuskan perlahan. Memanglah susah jika Lucas telah berputus asa. Namun bagaimana pun ia harus memberitahu Lucas hal yang membuatnya tak bersedih seperti Lucas.

"Luc..Lihatlah sebentar. Dia.."

"Ya aku tau dia tak akan membuka matanya! Dia pembohong! Dia jahat!"

Lagi-lagi Lucas tak mendengarkan ucapan Darell. ia terus memotong tanpa mau mendengarkan kelengkapan kata itu.

"Siapa yang kau bilang jahat?"

Lucas mematung. Suara itu sangat familiar ditelinganya. Ia tak mungkin salah mendegar. Lagi pula suara itu sangat dekat dengannya. Perlahan Lucas mendongkakkan kepalanya. Hal pertama yang ia lihat adalah wajah cantik matenya namun kali ini dengan mata yang terbuka.

Lucas tak bereaksi apapun. Ia masih diam tak bersuara maupun bergerak. Tubuhnya masih terduduk dilantai. Tangannya masih senantiasa mengenggam tangan Zwetta.

"Kau tak rindu?" tanya Zwetta kepada Lucaa yang hanya menatapnya lurus.

Lucas tetap terdiam. Ia seakan tak berbahagia dengan kembalinya Zwetta. Hal itupun membuat Darell, Grisy dan juga Anastasia bingung menatap kearah Lucas.

"Lucas" Panggil Anastasia dan Lucas pun menoleh.

Lucas beranjak dari duduknya. Ia menghampiri ibunya. Memeluknya erat. Perlakuan Lucas yang aneh ini pun menambah kebingungan di wajah Anastasia.

"Kenapa kau tak bahagia nak? Bukankah kau merindukan Zwetta?"

Lucas mengelenggkan kepalanya. Ia terus saja memeluk ibunya. Hangat dan nyaman lah yang Lucas rasakan.

"Etta! ayo kamu mati lagi aja. Biar Lucas merindukanmu lagi!" Sindir Grisy sengaja dengan menaikan volume suaranya.

Darell setuju dengan matenya. Ia juga ikut mengompori Lucas.

"Iya Luna. Aku rasa usulan mateku ini lebih baik daripada kau hidup namun diabaikan"

Grisy dan Darell melirik kearah Lucas yang masih saja nyaman dipelukan ibunya. Sepertinya usahanya tak mempan. Dengan nekatnya Darell naik keatas ranjang. Ia berniat untuk mengambil obat penawar yang menempel dilengan Zwetta sebagai pembersih racun yang masih memberkas di tubuh Zwetta.

"Satu jengkal saja kau menyentuh mateku, aku tak akan segan-segan membunuhmu!"

Suara barinton Lucas membuat Darell tersenyum. Kini usahanya berhasil.

Lucas berjalan mendekati Zwetta yang sedari tadi diam. Ia menatap manik biru itu dengan datar. Tak ada senyuman dan tak ada pelukan. Aneh. Namun semua orang yang berada dikamar ini hanya bisa melihat apa yang akan Lucas lakukan setelah ini.

My Mate Is Psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang