P R O L O G

7.1K 240 174
                                    

Pagi yang cerah, beberapa kilauan cahaya membalut wajah Rasya Parveen. Ya, Gadis kecil berusia 7 tahun dengan rambut hitam panjang dan mata coklat gelap yang dalam itu, masih terlelap dalam tidurnya.

Rasya memiliki senyum manis dan tawa yang menular. Namun di balik itu, ia terlalu sensitif dan manja.

Ia adalah anak tunggal dari Brianna dan David, pasangan suami-istri yang sibuk dengan bisnis mereka sekaligus independence.

Suara ketukan pintu memecah kesunyian. Brianna, ibu Rasya, masuk ke kamar dengan senyum hangatnya.

"Rasya, bangunlah! Sudah jam berapa?" Rasya tidak menjawab, masih terlelap.

Brianna mendekati ranjang, mencubit pipi Rasya dengan lembut.

"Rasya, sayangku, apa kau tidak ingin pergi ke tempat yang kau mau?" Seketika, mata gadis kecil itu terbuka, dan ia langsung duduk.

Wanita yang tampak elegan itu, hanya tertawa kecil melihat kelakuan Gadis kecilnya.

"Hari ini kita akan pergi ke taman hiburan!" seru Rasya, gembira.

Brianna tersenyum. "Tentu, sayangku. Kita akan bersenang-senang."

Rasya melompat dari ranjang, menuju kamar mandi, lalu bersiap-siap dengan cepat.

"Mommy! Rasya sudah siap!" teriaknya. Bahkan, sang Ayah pun hanya bisa tertawa kecil melihat kelakuan Gadis Kecilnya itu.



Di taman hiburan, Rasya terperangah, matanya bersinar melihat wahana yang menjulang tinggi itu.

"Mommy, Rasya ingin naik bianglala!" Tunjuknya dengan senyum lebar.

Brianna tersenyum. "Baiklah, sayangku."

Mereka menaiki bianglala, menikmati kebahagiaan bersama.

Bagi Rasya, ini adalah moment langka, moment yang sangat berharga, dimana Ayah dan Ibu meluangkan waktu untuk bermain dengannya.

Gadis kecil itu berharap dan berdo'a, agar tidak ada halangan apapun yang mengganggu kebahagiaannya sekarang.

Tapi,

kebahagiaan itu terganggu ketika seorang pria muda, Edrick, mendekati David.

Rasya memandang Edrick dengan penuh curiga. Bahkan perasaan pada lelaki itu benar-benar aneh.

"Hey, David. How are you?" Edrick bertanya dengan senyum tipis.

David menjawab, "I'am fine, sobat. Bagaimana kabarmu?"

"Yah, seperti yang kau lihat, aku masih hidup," tutur Edrick dengan sedikit tertawa kecil.

Edrick menunduk, senyumnya menghilang ketika melihat seorang anak kecil yang melihatnya dengan sinis.

Edrick, langsung mengusapkan tangannya pada rambut anak kecil itu.

Dan tentu saja, Rasya menghindar dan bersembunyi dari balik badan sang Ayah.

Rasya sedikit aneh pada pria itu, seperti ada tujuan yang mencurigakan.

"Aku takut, Daddy. Orang itu memegang kepalaku," ketus Rasya.

Tentu saja, Edrick tertawa melihat kelakuan anak kecil yang menggemaskan itu.

"Well, siapa nama gadis menggemaskan ini?"

Rasya menjawab dengan gugup, "A-aku Rasya."

Edrick mencubit pipi Rasya. "Kau menggemaskan sekali, Rasya."

Rasya menghindar, bersembunyi di balik ayahnya. "Aku takut, Daddy," katanya pelan.

lagi dan lagi, Edrick tertawa. "Jangan takut, Rasya. Aku teman ayahmu. Aku sedikit ada urusan mendadak pada Ayahmu ini. Bolehkah aku memanggilmu Baby Girl? Kau sangat cocok dengan julukan ini."

Well, apa yang di harapkannya hari ini, hancur berkeping-keping begitu saja karena lelaki asing itu.

~TBC~

Baby Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang