🎻 ʜꜱʜ : ʜᴇᴇsᴇᴜɴɢʜᴏᴏɴ 3

961 145 42
                                    

Jaguar hitam mewah memasuki gerbang utama kediaman keluarga Park, Sunghoon keluar dari mobil sport setelah sang supir membukakan pintu untuk tuan mudanya. Sunghoon berjalan sedikit malas dengan tas punggung yang tersampir di bahunya.

"Aku pulang."

"Selamat datang tuan muda."

Sunghoon melepas sepatu kemudian berjalan memasuki rumah. Aroma harum masakan Ibu menyeruak memasuki hidungnya. Ibu pasti ada di dapur, pikir Sunghoon. Dan benar saja. Ibu ada di sana, mematikan kompor kemudian membuka lengan. Menyambut putra sematawayangnya yang baru saja tiba dari sekolah.

"Halo, Ibu," Sunghoon menjatuhkan diri ke pelukan ibunya. Segala rasa kesal pada Heeseung hari ini menguap seketika.

"Sepertinya putra Ibu lelah sekali, ya?" tanya Ibu, tersenyum pada Sunghoon yang wajahnya tampak kusut. Ibu mengangkat dagu Sunghoon dan memandang putranya yang berusaha tersenyum.

"Apakah harimu berat?"

"Kurasa," jawab Sunghoon sambil menghela napas. Ia mengikuti langkah kaki ibunya menuju ruang keluarga dan duduk di salah satu sofa.

"Hari ini rapor dibagikan, Bu," kata Sunghoon memberitahu, mengeluarkan buku rapornya dari dalam tas.

Ibu menerimanya dengan raut penasaran. Sejak dulu, ranking Sunghoon tidak pernah membuatnya kecewa. Wajahnya yang mulai dipenuhi gurat-gurat usia berseri-seri ketika melihat satu angka di kolom peringkat. "Wah, ranking dua," Ibu tersenyum mengusap kepala Sunghoon, "terima kasih ya, sudah membuat Ibu dan Ayah bangga."

Sunghoon mengangguk. Sisa perasaan kesalnya pada Heeseung karena tidak berhasil mengalahkan pemuda itu menguap lagi. Ibu dan Ayahnya memang tidak pernah menuntut untuk ranking yang tinggi. Keinginan menggeser Heeseung dari tahtanya di posisi satu hanyalah target Sunghoon sendiri.

"Bu, sekolahku akan mengadakan darmawisata ke pulau Jeju selama 7 hari 7 malam," beritahu Sunghoon.

"Oh ya? Senang sekali, dong," kata Ibu sambil tersenyum, tangannya bergerak mengelus bahu putranya.

Sunghoon tersenyum tipis. "Apa aku boleh ikut?"

"Tentu saja. Ibu dan Ayah pasti membolehkanmu sepanjang darmawisata itu memang kegiatan sekolah. " jelas Ibu, "memangnya mau ke mana saja selama di sana?"

Sunghoon mengedikkan bahu. "Besok baru diumumkan."

"Kelihatannya Sunghoon tidak senang?"

"Em... sedikit? Entahlah, Bu. Aku sedang tidak ingin pergi ke mana-mana."

Ibu tersenyum lagi kemudian mengusap rambut Sunghoon penuh sayang. "Kesempatan untuk darmawisata dengan teman-teman tidak datang dua kali. Lagipula, Sunghoon sudah kelas 12, kan? Sebentar lagi berpisah dengan teman-temanmu, buatlah banyak memori selagi kau sempat."

Sunghoon mengangguk kecil.

"Ah, aku harus mandi," Sunghoon mendaratkan ciuman singkat di pipi ibunya sebelum naik ke kamarnya, "tolong bangunkan aku saat makan malam sudah siap, ya, Bu."































﹏﹏﹏🎻-Remεmber-🎻﹏﹏﹏







































●◐●◐●◑


Keesokan harinya, Sunghoon kembali dalam mode normal.

Remember | HSH🎻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang