"I will not say goodbye, for me and you will see each other again someday"
✧ <<---- :・゚✧ *:・゚ ---->> ✧
✦ . ✫ . ˚ ✦ ·
. + ·
●
•
●
•📌 Dalam buku "On Death and Dying", Kubler-Ross membuat konsep grief cycle yang terdiri dari lima tahap : Denial, Anger, Bargaining, Depression, dan Acceptance.
1. Penyangkalan (Denial)
Kamu mungkin akan berpikir, "Aku tidak percaya ini terjadi padaku. Ini tidak mungkin terjadi dan hanya mimpi." Dan ini adalah serangkaian dari Penyangkalan (Denial).
2. Marah (Anger)
Kamu berusaha menyesuaikan diri dengan kenyataan yang baru dan sedang mengalami kesedihan. Meluapkan itu semua dengan kemarahan mungkin terasa sebagai hal yang paling 'benar'.
3. Menawar (Bargaining)
Kehilangan dan putus asa merupakan dua perasaan yang kerap berdampingan dalam stages of grief. Kamu begitu berduka hingga bersedia melakukan apa saja untuk meredakan rasa sakit dan kembali mendapatkan kendali. Salah satunya dengan menawar.
Pada tahap kesedihan ini, kamu akan memikirkan kalimat-kalimat pengandaian dalam kepala. Contohnya, "Seandainya saja aku mencari pertolongan lebih cepat", "Andai saja aku tidak terlalu sibuk, mungkin mereka tidak akan pergi", dan sebagainya.
4. Depresi (Depression)
Selama proses berduka, ada saatnya emosi kamu mulai mereda dan kini kamu harus benar-benar melihat kenyataan yang terjadi. Pada tahap ini, kamu terpaksa menghadapi situasi sulit tersebut dan mengalami kesedihan serta kebingungan yang mendalam.
5. Penerimaan (Acceptance)
Penerimaan ini bukan berarti kamu sudah benar-benar bahagia. Pada tahap ini, kamu akhirnya telah menerima kenyataan yang ada. Kamu masih merasa sedih, namun kamu belajar untuk hidup dengan situasi kini. Sebaai contoh, ketika orang tercinta telah tiada, kamu pada akhirnya akan berpikir, "Aku merasa beruntung karena telah mengenal dan menghabiskan waktu dengannya bertahun-tahun, dan aku akan selalu mengenangnya."
"Air mata yang menetes untuk orang lain bukanlah pertanda kelemahan. Itu adalah tanda hati yang murni."
- ᴊᴀʏᴊᴀᴋᴇ -
﹏﹏﹏🎻-Remεmber-🎻﹏﹏﹏
✘◐✘
Bila ditanya siapa yang paling jelas berduka, semuanya berduka. Berjuang melawan mimpi buruk tidak pernah mudah. Ibunya bilang Jake sering mengigau. Insomnia selama beberapa bulan dan minum obat supaya sleep cycle-nya bisa kembali normal. Jake beruntung ia berhasil melalui setiap tahapan dan sampai dalam kondisi acceptance. Ia bisa menerima bahwa semua telah berlalu dan counterfactual thinking tidak diperlukan lagi, bahwa ia harus bergerak maju dan berhenti menyalahkan keadaan. Tetapi, ada satu orang yang membuat Jake khawatir- Sunghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember | HSH🎻
Fanfic[COMPLETE] Ketika penyesalan mendominasi segalanya, dia pikir mati adalah jalan terbaik. Dulu Sunghoon mengabaikan bahkan membenci cahaya-nya, Lee Heeseung. Sekarang? Dia telah kehilangan cahaya penerang itu. Lee Heeseung telah hilang, tidak kembal...