"Jika memang memendam rasa kepadamu begitu sulit dan menyakitkan, tapi mengapa hatiku enggan menyerah hingga detik ini"
✧ <<---- :・゚✧ *:・゚ ---->> ✧
✦ . ✫ . ˚ ✦ ·
. + ·
Jam terakhir pelajaran biologi digunakan Jeon s-saem untuk membahas tentang darmawisata. Tempat-tempatnya sudah ditentukan oleh para guru dan resort untuk menginap sudah beres dipesan. Dua minggu lagi mereka akan berangkat dan Sunghoon ingin agar hari-hari menuju darmawisata cepat bergulir.▷🎻▽🎻◁
﹏﹏﹏🎻-Remεmber-🎻﹏﹏﹏
:・゚✧ *:・゚
Sunghoon satu kamar di resort dengan Jake, Daniel dan Kim Sunoo. Jake yang memilih teman sekamar dan Sunghoon yakin kamar mereka akan jadi kamar yang berisik karena Jake dan Sunoo sama-sama suka tertawa keras-keras dan bercanda. Daniel yang menjadi tukang menertawai apa saja sementara Sunghoon cukup menikmati saja lelucon dari kedua temannya."Gila! Kapalnya besar sekali!" seru Sunoo ketika masuk ke dalam kapal. Tangannya sampai terangkat untuk menutup mulutnya, sudah kebiasaan seorang Kim Sunoo memang. "Jake! Daniel! Sunghoon! Di sini kabin kita!"
"Aku ambil kasur yang atas!" teriak Jake lalu berlari melesat menuju Sunoo yang melambai-lambai dari arah kabin mereka. Daniel tertawa senang-ini pertama kalinya ia naik kapal dan masuk ke dalam kamar kabin-kemudian berlari menyusul Jake. Sunghoon hanya mendengus kecil lalu segera menyusul ketiga kawannya.
"Kamar kabinnya agak sempit," komentar Sunghoon lalu meletakkan tas di kasur yang sudah ditempati Daniel, "memangnya perjalanan ke Pulau Jeju berapa lama, sih?"
"Mana aku tahu. Pikirkan saja serunya naik kapal," jawab Sunoo. Sunghoon memutar bola mata. Memang tipikal Sunoo ya begini.
"Ini terlalu cepat untuk tidur-tiduran di kasur," kata Daniel kemudian mengambil kamera dari dalam tasnya, "ada yang mau ikut berjalan-jalan keliling kapal denganku?"
"Ayo!" sahut Sunghoon senang. Digamitnya lengan Daniel sambil beranjak keluar kamar. Koridor sudah penuh dengan seruan-seruan heboh anak-anak kelas 12. Anak-anak laki-laki tertawa kencang sambil berlarian di koridor sementara beberapa kamar anak-anak perempuan sudah ditutup pintunya.
"Kau tidak mabuk laut kan, Daniel?" tanya Sunghoon.
Daniel mendengus. "Memangnya aku anak SD?"
"Ya siapa yang tahu," Sunghoon tertawa. Ketika mereka berdua tiba di dek A, angin segar pergantian musim dingin ke musim semi menyibak rambut Sunghoon yang sudah tersisir rapi. Daniel terbahak melihat Sunghoon yang kesusahan membuka mata.
"Sunghoon! Wajahmu jadi konyol!"
"Anginnya kencang sekali," keluh Sunghoon, menahan poninya dengan tangan sambil berusaha membuka matanya kembali. "Daniel, aku takut kita berdua jadi terbang terbawa angin."
"Itu sih, kau saja," tandas Daniel iseng, lidahnya terjulur, "kau kurus sekali, Sunghoon. Disenggol angin saja sepertinya sudah hampir tumbang."
Tangan Sunghoon terangkat untuk meninju Daniel tetapi Daniel sudah lebih dahulu berkelit sambil tertawa. Tidak ada yang mau menjadi korban dari tinjuan Sunghoon si pemegang sabuk hitam judo atau bisa lebam-lebam setelahnya. "Ke mari kau, Kim Dong Kyu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember | HSH🎻
Fanfic[COMPLETE] Ketika penyesalan mendominasi segalanya, dia pikir mati adalah jalan terbaik. Dulu Sunghoon mengabaikan bahkan membenci cahaya-nya, Lee Heeseung. Sekarang? Dia telah kehilangan cahaya penerang itu. Lee Heeseung telah hilang, tidak kembal...