🎻 ʜꜱʜ : ʀᴇᴍεᴍʙᴇʀ 2

531 79 12
                                    

"Memories are dangerous things. You turn them over and over, until you know every touch and corner, but still you'll find an edge to cut you"

✧ <<---- :・゚✧ *:・゚ ---->> ✧

✦ . ✫ . ˚ ✦ ·

. + ·









Dalam psikologi, ada istilah counterfactual thinking. Konsep ini mengacu pada manusia yang memiliki kecondongan untuk membuat possible alternatives dari sesuatu yang telah terjadi. Dan alternatif-alternatif ini adalah kebalikan dari yang sebenarnya.

Contohnya sederhana, kamu mendapatkan nilai yang tidak memuaskan dalam ulangan karena semalam tertidur dan hanya belajar seadanya. Karena itu kau menyesal, sebenarnya materinya mudah jika kamu belajar dan mempersiapkan dengan baik.

Atau contoh yang lebih rumit dan melibatkan takdir, kamu biasa berangkat ke sekolah atau tempat kerja melewati jalan X di mana di sana ada sebuah pembangunan gedung bertingkat. Hari-hari biasa tidak ada masalah, tetapi hari ini, kamu harus melewati jalan lain karena ada sesuatu yang harus dibeli. Di hari yang sama, sebuah berita keluar bahwa pembangunan gedung bertingkat itu mengalami fatal error yang menyebabkan material jatuh dan memakan korban, jam 7 pagi, tepat di jam ketika kamu biasa melewati jalan itu. "Mungkin jika aku tidak pergi membeli ini, aku bisa habis menjadi korban fatal error."

Itu adalah counterfactual thinking.






































- ᴊᴀʏᴊᴀᴋᴇ -

﹏﹏﹏🎻-Remεmber-🎻﹏﹏﹏







































:・゚✧ *:・゚

Sifat counterfactual thinking umum dalam kehidupan sehari-hari. Ia dipancing oleh emosi negatif yang keluar karena suatu kejadian yang tidak diinginkan justru terjadi. Yang dialami Jay tidak jauh berbeda.

Bohong rasanya jika Jay tidak pernah memikirkan possible alternatives setelah peristiwa nahas 16 April terjadi. Berbagai "what if" dan "if only" scenario berputar di kepalanya seiring Jay berusaha untuk mengalahkan rasa takut dan paranoid.

Jika sekolah kami tidak mengadakan darmawisata sejak awal, kami tidak akan menjadi korban dan kami tidak perlu melihat teman-teman kami kepayahan menyelamatkan diri di laut yang dingin.

Jay tidak akan pernah lupa pada suasana yang mencekam ketika kapal mulai miring, anak-anak yang berseru-seru panik dan kapten kapal yang berujar di pengeras suara bahwa mereka harus tenang. Pemuda itu menemukan Jake berjalan meniti dinding, sama-sama tidak tahu menahu di mana posisi Sunghoon sekarang dan mulai mencari pemuda itu di antara ributnya isi kapal. Jay tidak berbohong, rasanya lega luar biasa saat Jake berteriak, "Itu Sunghoon! Dia bersama Heeseung!"

Remember | HSH🎻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang