"Remembering is easy. It's forgetting that's hard"
✧ <<---- :・゚✧ *:・゚ ---->> ✧
✦ . ✫ . ˚ ✦ ·
. + ·
Jay masih tidak percaya ia melihat Sunghoon meregang nyawa di depan matanya. Jake masih tidak menyangka FaceTime dua minggu yang lalu adalah yang terakhir.
•
•
•🕯️Sekuel from "ʀᴇᴍεᴍʙᴇʀ"
- ᴊᴀʏᴊᴀᴋᴇ -
﹏﹏﹏🎻-Remεmber-🎻﹏﹏﹏
📌...📌...📌
Brisbane, April 23rd. 3 AM.
Ini adalah kaleng ketujuh. Tinggal seperempat lagi isinya. Masih ada tiga kaleng lagi di kulkas, dan ia yakin ginjalnya akan menolak kaleng kedelapan.Lampu-lampu di apartemen yang tidak seberapa luas itu sebagian besar sudah dimatikan. Hanya ada lampu sudut di dekat televisi dan lampu dapur yang sengaja dinyalakan. Jake duduk dengan satu kaki dinaikkan ke atas kursi, menumpukan tangannya yang memegang kaleng bir di atas lutut. Satu tangan yang lain menggantung putus asa di sisi tubuh. Dengan mata yang kosong entah menatap pada apa dan rambut ikalnya yang semakin panjang menyentuh kerah, semua orang tahu pemuda ini jauh dari kata baik-baik saja.
Ponsel buatan California tergeletak begitu saja di atas meja makan, tidak dipedulikan meskipun beberapa kali menyala. Jake sedang tidak dalam keadaan yang bagus untuk menjawab apapun itu yang masuk ke ponselnya. Bila ia tidak menyetel silent mode, pasti ponselnya tidak akan berhenti menjeritkan nada panggilan masuk.
Menghela napas panjang, Jake meneguk sisa birnya kemudian membanting keras kaleng di meja.
Shot!, Sekarang kepalanya terasa berat dan matanya berkunang-kunang. Dengan kondisi tubuh yang jet lag setelah perjalanan jauh nyaris 3 jam penerbangan dari Seoul ke Aussie lalu ke Brisbane, hal pertama yang dibutuhkan tubuhnya adalah istirahat dan sup hangat. Ia tiba di Brisbane pukul 12 malam, seharusnya ia tidur dan bangun setidaknya jam 8 pagi. Tetapi Jake justru mengabaikan otot-otot tubuhnya yang berteriak minta tidur, mengabaikan kopernya yang masih dibiarkan di pintu masuk, mengabaikan apartemennya yang berantakan dan masih sama kondisinya seperti ketika ditinggalkan, mengabaikan apapun kecuali rasa kosong di hatinya yang mengantarkan ia pada tujuh kaleng bir.
'Losing people you cherish the most is hard, and learning to let them go is the hardest part'
Jake pernah kehilangan satu kali, dan ia tidak menyangka ia harus mengalaminya lagi. Keduanya sama-sama berharga untuk Jake Shim, dan kehilangan untuk yang kedua kali menunjukkan bahwa Jake tidak becus menjaga mereka. Inilah mengapa Jake mulai membenci dirinya sendiri. Ia lalai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember | HSH🎻
Fanfic[COMPLETE] Ketika penyesalan mendominasi segalanya, dia pikir mati adalah jalan terbaik. Dulu Sunghoon mengabaikan bahkan membenci cahaya-nya, Lee Heeseung. Sekarang? Dia telah kehilangan cahaya penerang itu. Lee Heeseung telah hilang, tidak kembal...