🎻 ʜꜱʜ : ꜱᴜɴɢʜᴏᴏɴ ʟᴇᴛᴛᴇʀ

674 115 30
                                    

Recommended Song :
Lagu Ballad yang kalian suka

••••••••••




-Diduga mulai Chapter ini akan mengandung Bawang & bumbu penyedap-










































﹏﹏﹏🎻-Remεmber-🎻﹏﹏﹏







































Disinilah Jake sekarang, berdiri kaku menatap ke depan dengan lagi-lagi harus mengenakan jas hitam.

Jake menolehkan kepalanya ke belakang melihat semua orang nampak menunduk, dan betapa terkejutnya Jake saat melihat Bibi dan Paman Park, ada juga keluarga Heeseung yang berada di sana, serta Jay yang sedang menangis dalam diam,

Langkah Jake terhenti tepat di depan pintu Rumah Sunghoon. Dapat Jake lihat, karangan bunga begitu banyak menghiasi halaman rumah keluarga Park.

"Jake..." sapa Jay dengan senyumnya, meski air mata terus mengalir di kedua pipinya. "Aku merindukanmu Jake, hiks... hiks..." isak Jay yang langsung memeluk Jake erat.

"D-dimana Sunghoon? Maaf aku datang terlambat"

Jay tidak menjawab, ia melepaskan pelukannya pada Jake lalu menyodorkan setangkai bunga Lily dan mawar putih pada Jake. "Ini bunga Lily dan mawar kesukaan Sunghoon, berikanlah ini padanya, dia pasti akan senang jika kau yang memberikannya" Jay menjeda ucapannya, "Masuklah ke dalam, Sunghoon pasti senang kau datang. Ia sudah menunggumu terlalu lama, Jake"

Jake terdiam, hatinya begitu sakit, sesak sekali rasanya saat memasuki rumah itu, yang pertama kali Jake lihat adalah sebuah bingkai besar yang di dalamnya terdapat foto Sunghoon dengan kemeja hitamnya sedang memegang kamera pemberian Jay.

Air mata meluncur begitu saja keluar dari mata Jake.


"Beberapa hari yang lalu Sunghoon menitipkan surat ini pada Bibi untuk disampaikan pada Jay dan Jake" bibi Park menyodorkan surat yang Sunghoon tulis, terbungkus rapi dalam gulungan yang terikat tali.

Tanpa mengatakan apapun lagi Jake mencoba melangkahkan kakinya perlahan menghampiri bingkai foto Sunghoon, dengan air mata yang sesekali terus saja menetes di pipinya.

"Sunghoon..."

Lebih dekat, kini Jake melihat Sunghoon terlihat sangat tampan dengan jas yang dikenakannya, "Begini kah sambutan mu ketika aku datang, Hoon?"

"Aku ingin kau menyambut kedatanganku dengan senyuman mu, bukan dengan foto yang hanya bisa menjadi momok menyakitkan untuk ku"

Jake terus berucap dengan air mata yang terus mengalir di kedua pipinya.

"Kemana perginya anak nakal bernama Sunghoon? Kemana perginya pemuda yang katanya paling tampan seangkatan? Kenapa kau semudah itu menyerah? Kenapa kau tega meninggalkan aku dan Jay? Kenapa kau sama dengan Heeseung yang tidak mau mendengarkan kami untuk tetap tinggal? Kenapa Hoon, kenapa? hiks... hiks..."

Melihat Jake yang terus meracau tak jelas membuat keluarga Park, Lee, dan Jay hanya mampu menangis.

"Hiks... Sunghoon, hiks..."

Remember | HSH🎻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang