🎻 ʜꜱʜ : ꜱᴘᴇᴄɪᴀʟ ʜᴇᴇʜᴏᴏɴ 2

390 63 30
                                    

📌 Rasa itu semakin besar, entah itu disebut sebagai rasa Iri/Cinta?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


📌 Rasa itu semakin besar, entah itu disebut sebagai rasa Iri/Cinta?



"Seandainya saja hidup mempunyai tombol CTRL-Z, maka aku ingin kembali ke titik sebelumnya, dimana aku harus mengaku bodoh karena menyia-nyiakan orang yang tulus menyayangiku"  





Kelas 11 sedang menunggu hasil ulangan Bahasa Inggris yang membuat mereka berdebar, pasalnya sangat amat jarang murid di Korea yang menyukai pelajaran ini, katanya amat memuakkan. Sebenarnya semua  berdebar, namun tidak seperti Heeseung dan Geonu mereka tetap santai saja. Apalagi Geonu yang rasanya tidak mau mendengarkan pengumuman hasil karena memang dia merasa tidak maksimal saat mengerjakannya.

"Heeseung, kalau nilai ku diatas 70 aku akan traktir kau ice cream" ucap Geonu pada Heeseung yang duduk disampingnya.

"Geonu, kalau nilai ku 60, aku traktir—"

Plak!!

"Sombong sekali!" bukan Geonu yang memukul bahu Heeseung tapi Nicholas yang duduk di belakang Heeseung.

Heeseung justru tertawa sambil membentuk tanda V pada dagunya.

"Aku kan sudah kasih soal latihan pada kalian, lalu kenapa kalian tidak bisa mengerjakannya? Sudah dapat ditebak juga kalau Lee s-saem pasti akan membuat soal tak jauh berbeda dengan latihan yang ada dibuku" oceh Heeseung, tapi Geonu dan Nicholas hanya diam kalau Heeseung sudah mengoceh seperti itu.

"Untuk hasil ulangan bab 4 akan s-saem bacakan dari nilai yang paling kecil"

Semua murid langsung mengeluh saat Lee s-saem bicara demikian, apalagi dia terkenal galak dan pelit nilai.

"Lee Geonu, 56" Geonu berdiri saat namanya dipanggil, bukan dia yang paling rendah nilainya ada yang lebih rendah, tenang saja.

"Nicholas, 60" Nicholas sudah bersyukur walau menyayangkan nilainya.

Walau semua murid merasa tegang tapi ada yang paling tegang dan merasa takut dengan hasilnya. Park Sunghoon orangnya, dia sangat takut sampai tangannya meremat celananya sendiri bahkan sampai berkeringat dingin. Satu persatu nama dibacakan, dia berharap namanya dipanggil paling akhir, itu tandanya dia yang  mendapat nilai tertinggi, dan itu artinya dia bisa mengalahkan Heeseung.

"Jay Park, 89 dan Jake Shim, 87" kedua sahabat itu tersenyum saat mengetahui nilainya di atas rata-rata.

Kini tinggal 2 nama yang belum disebut, semua orang tentu menyemangati Heeseung yang sudah sering mendapat nilai paling tinggi di setiap ujian. Heeseung dengan tingkah lucunya menutup wajah tidak mau mendengar hasilnya.

"Lee Heeseung, 93"

"Wah!!" Semua berseru kecuali Sunghoon, ternyata Heeseung menempati posisi kedua. Tapi mereka juga kaget karena Heeseung masih mendapat nilai 93 yang artinya memang ulangan kali ini sulit.

Remember | HSH🎻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang