Warm: 06

2.4K 448 7
                                    

Di ruangan kelas terdapat keempat siswa yang tengah terduduk melingkar. Ardeen sang ketua kelompok mulai memicingkan matanya saat menatap Michael yang tengah tersenyum seraya menatap lekat ke arah gadis yang akhir-akhir ini selalu menganggunya.

"Ekhem" Ardeen mulai memecahkan keheningan di antara keempatnya.

"Jadi kita mau ngerjain laporannya di mana?" Tanya sang ketua kelompok lalu menatap ketiga anggotanya satu persatu.

"Jangan di rumah gue" ucap Rachel ketus

Ardeen mulai mengalihkan pandangannya ke arah Michael yang langsung tersadar dari lamunannya, "Gimana kalau di rumah Ara aja?" Tanya Michael sembari tersenyum lebar.

"Ck, cari kesempatan" Ucap Ardeen pelan lalu menatap seorang gadis yang sedari tadi tersenyum lebar ke arahnya.

Ardeen memutar matanya malas, "Oke, jadi kita kerjain laporannya di rumah si bawel?" Ardine yang tersadar akan perkataan dari sang ketua kelompok mulai menggelengkan kepalanya kuat.

"Gak bisa! Papi lagi ketemuan sama rekan kerjanya di rumah!" Ucap Ardine yang dibalas tatapan curiga dari Ardeen.

"Biasa aja kali ngejawabnya, lo kaya nafsu gitu."

"Apaansih kak?!"

"Gue tau lo bohong sekarang, udah ngaku aja. Emang ada apaan sih di rumah lo sampe gamau kita dateng?"

Ardine menggelengkan kepalanya.

"Asal lo tau jangan terlalu banyak bohong, nanti lo masuk neraka. Kalau lo di neraka, gue pasti bahagia di surga karena gak ada yang ngintilin gue mulu"

Ardine membuang pandangannya cemas, ia hanya takut bahwa pria idamannya tersebut mengetahui bahwa ia adalah adik dari seorang Raven Paloma yang bahkan Ardine tidak tahu apa yang terjadi diantara Ardeen dan Raven.

"Yaudah, ayo ke rumah gue aja" ucap Ardeen.

"Lo didepan ya" ucap Michael yang langsung berjalan menuju mobilnya bersama Rachel.

Ardeen menoleh lalu menatap si gadis yang masih berdiri di belakangnya, "lo mau naik angkutan umum?"

Ardine menggeleng.

"Jalan kaki?"

Ardine kembali menggeleng.

"Ara mau sama kak Ardeen..."

"Gak, gue cuman bawa helm satu!"

Gadis itu mulai mempoutkan bibirnya lalu menaiki motor Ardeen, "gamau tau! Ara mau sama kak Ardeen!" Ardeen membuang nafasnya kasar.

"Gue sama sekali gatau kejahatan apa yang gue lakuin di kehidupan sebelumnya sampai gue harus kena karma diikutin cewek gatel kaya lo" Ucap Ardeen lalu mulai mengambil helmnya lalu memasangkannya pada si gadis. Ardine tersenyum lalu melingkarkan tangannya di pinggang milik si pria erat.

"Jalan kak!"

Ardeen sedikit tersenyum lalu menyalakan motornya.

— W a r m —

Keduanya mulai tiba di sebuah pekarangan rumah, Ardine mulai berjalan mengikuti langkah dari si pemilik rumah. Ardeen segera mengetuk pintu rumahnya, pintu mulai terbuka menampilkan seorang wanita yang sudah cukup berumur.

"Udah pulang?" Tanyanya sembari mengelus rambut Ardeen. Ardine tersenyum menatap pemandangan di depannya.

"Ini siapa?"

"Ardine, tante. Temennya kak Ardeen"

Wanita itupun menatap Ardeen yang tengah menatap gadis di sampingnya sinis, "tumben bawa temen, biasanya cuma bawa Ele"

WARM [NamHyeok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang