Malam ini langit begitu gelap, sama seperti malam-malam sebelumnya. Tak ada bintang ataupun bulan, karena awan tebal yang menutupinya.
Seorang pria berjubah hitam terbang ke udara tepat di atas kota, Kota Tua. Pria itu mengangkat tangannya ke atas, tak lama setelah itu sebuah cahaya yang begitu terang menyilaukan mata muncul tepat di telapak tangannya.
Malam ini penduduk Kota Tua akan melakukan ritual dua belas bintang untuk kesekian kalinya. Penduduk Kota Tua telah menyiapkan dua belas bayi yang lahir di bulan berbeda. Namun, di tahun yang sama. Pria berjubah hitam itulah tokoh utama dalam ritual dua belas bintang ini.
"Aku akan memberikan mereka tanda di pundak, dan aku akan beri mereka sebagian kekuatanku. Aku berharap, mereka tak seperti dua belas anak, di ritual sebelumnya."
Setelah mengatakan itu, cahaya yang ia genggam tiba-tiba masuk ke tubuh dua belas bayi, seketika pundak masing-masing bayi itu memiliki tanda yang berbeda.
"Mereka adalah harapan kita satu-satunya," kata Pria berjubah hitam.
"Beri mereka nama sesuai tanda di pundak mereka. Aries, Cancer, Gemini, Scorpio, Libra, Taurus, Pisces, Aquarius, Virgo, Sagitarius, Leo dan juga Campricorn."
"Ngek-ngeak, ngek-ngeakk,."
Dua belas bayi itu menangis memecah keheningan malam. Sedangkan pria berjubah hitam itu menghilang entah kemana.
Jeedar!
Suara ledakan dari menara tua membuat penduduk Kota Tua menjadi panik bukan main. Semua berhamburan mencari perlindungan, karena ledakan itu tak hanya terjadi di menara tua saja. Tapi, tempat mereka melakukan ritual dua belas bintang tadi."Akan ku bunuh bayi dua belas bintang itu! Aku tak akan membiarkannya hidup dan menghancurkan aku dan kerajaan ku!"
Seorang wanita cantik, memakai pakaian serba hitam dengan topi berwarna putih berbulu merak, terlihat sangat cantik, tetapi juga menyeramkan. Ia adalah wanita yang telah membunuh bayi dua belas bintang terdahulu dengan sadis, karena mendengar ramalan jika dia akan dibunuh oleh salah satu anak dua belas bintang.
"Aku akan menyelamatkan kalian. cup-cup, kamu akan aman jika bersama ku."
Seorang nenek tua mengambil tiga sekaligus bayi ritual dua belas bintang. Sedangkan sisanya telah diselamatkan oleh beberapa penduduk. Mereka segera bersembunyi di hutan suci, tempat di mana wanita bertopi putih berbulu merak tak bisa menemukan mereka.
"Kemana bayi-bayi itu pergi? ARGH! kalian sudah membuatku murka, kalian akan menerima balasannya!" Wanita itu murka.
Ia menghancurkan semua bangunan, lebih tepatnya Kota Tua itu sendiri. Tak ada yang tersisa, semuanya telah berubah menjadi debu, bahkan mayat-mayat penduduk kota tua itupun ikut menjadi debu.
"HAHAHA, RITUAL ITU PERCUMA! SEKARANG BAYI DUA BELAS BINTANG ITU TELAH KU LENYAPKAN! HAHAHA! AKU MENANG LAGI! HAHAHA ...."
Wanita itu tertawa lepas karena telah berhasil membunuh bayi dua belas bintang itu. Walaupun sebenarnya bayi itu tak terluka sedikit pun.
🍁🍁🍁🍁
"Nek, Nenek. kau di mana Nek?"
Bocah perempuan berusia tujuh tahun itu sedari tadi memanggil sang nenek dengan boneka Domba yang di peluknya erat.
Bola matanya yang merah ceri sangat cocok dengan kulitnya yang putih bersih dan rambutnya yang hitam kemerahan.
"ARIES!" Seorang pria berteriak keras dari atas bukit yang tepat berada di belakang rumah Aries.
"Paman?"
Anak yang memeluk boneka domba itu berlari ke halaman belakang rumah dan mendapati seseorang yang telah memanggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend of Twelve Stars [Revisi Akan Dilakukan Setelah End]
FantasyFantasy 80% Misteri 15% Romans 5%