P.6 [alergi mentega!]

249 47 8
                                    

"Hei kalian berdua!"

Suara kaki berlari mendekat terdengar, mereka menoleh dan ternyata itu Jaemin dan Minju. Heejin seketika merasa menyesal telah menoleh. Seharusnya ia tetap berjalan tanpa menghiraukan panggilannya.

"Mau kemana kalian?" Tanya Jaemin.

"Oh kita baru mau minum Butterbeer" Jeno yang menjawab karena Heejin sudah kehilangan mood.

"Oh kalau begitu kita berdua ikut"

Jeno mengiyakan saja.

Heejin tak bergerak, mulutnya ingin mengomel. "Bukannya kalian berdua sudah kenyang minum" Sindirnya.

"Minum?" Jaemin bermuka bodoh.

"Bukannya kalian ke tempat Madam Puddifoot" Sebenarnya itu hanya terjadi di pikiran seorang Jeon Heejin.

"Ah tidak, kami hanya mengunjungi Honeydukes" Kini Minju yang bicara.

"Oh baguslah" Heejin akhirnya berjalan cuek menahan malu.


Empat cangkir besar Butterbeer datang secepatnya. Tak banyak obrolan terjadi sejak mereka berempat duduk, sampai Minju berkomentar.

"Kalian pacaran ya? Soalnya kulihat berdua terus"

Jeno dan Heejin berteriak tidak dengan kompak.

"Eh yang benar-"

Jeno buru-buru menjelaskan, "Tidak, memangnya kalau berdua terus artinya begitu, kalian juga berdua terus, kita sama seperti kalian tuh, hanya teman"

"Tapi kita berdua sudah pacaran"

Heejin maupun Jeno tersedak bersama-sama.

"Apa?!" Yang keluar dari mulut merekapun sama.

Jaemin mengangguk-angguk.

"Sejak kapan?" Tanya Heejin.

"Hem sebenarnya semalam, waktu kita bertemu di asrama Gryffindor"

Di malam Jeno sedang berkutat dengan malam mengerikannya! Heejin berteriak dalam batinnya! Berani-beraninya, memang Jaemin tak tau apapun mengenai Jeno dan kondisi Werewolfnya, tapi memang benar-benar malam itu! Kenapa kalau cari waktu lain!

"Jadi kalian pacaran?" Minju bertanya lagi, sedikit lagi Heejin mungkin akan marah persis seperti harimau kecil. "Katanya kalian sama seperti kita berdua" Minju akhiri dengan tawa kecil mencoba menggoda.

"Aku tak tau kalau kalian-"

Gubrak!

Heejin berdiri cepat menyenggol meja kayu itu sampai Butterbeernya hampir tumpah. Wajahnya lebih mirip kelinci daripada harimau, sepertinya bukan wajah marah.

Ia mengeluarkan uang secepatnya dari dompet.

"Aku alergi mentega!" Katanya berteriak asal-asalan.

Tiba-tiba Jeno sudah diseret olehnya dan dibawa keluar dari tempat itu.

"Kurasa mereka memang pacaran" Kata Minju tampak bingung saat mereka sudah jauh.

"Bisa jadi, akan kucari tau lagi nanti" Jaemin meneguk Butterbeernya kemudian.


Heejin keluar tanpa sadar sedikitpun telah mengajak Jeno secara paksa. Setelah menendang-nendang butiran salju, ia baru sadar Jeno disebelahnya.

"Ah sial! Aku menyeretmu keluar, aku-"

"Ya sudah kita ketempat lain saja"

Heejin berusaha mengejar langkah-langkah Jeno yang lebar,"Maaf Jeno, aku tak bermaksud-"


Wolfsbane ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang