Haechan sama sekali tak mendengarkan pembicaraan dua manusia lainnya diseberang yang memang sama sekali tak berniat mengajaknya bicara. Tak lama pintu ruangan itu terbuka lagi, siapa sangka itu Olivia Hye.
Ia datang mendekat dan langsung duduk disebelah sahabat laki-lakinya.
"Ngapain kesini?" Seingat Haechan mereka baru bertengkar dan belum baikan.
"Mau membantumu" Olivia tanpa disuruh langsung mengambil salah satu trofi untuk dibersihkan.
Haechan masih bertingkah tak acuh padanya.
"Kemana perginya Lee Felix itu?" Tanyanya pada Olivia, untung Haechan hanya menyebut nama Felix, kalau sampai dia menyebutnya dengan embel-embel anak cecunguk lagi, Jeno akan berdiri memukulnya, karna bagaimanapun Felix juga teman sekamarnya yang baik.
"Aku meninggalkannya sebentar" Olivia lanjut membersihkan.
Tak banyak pembicaraan yang terjadi didalam ruangan itu, tentu saja mereka berempat tak harapkan apapun karna sebelumnya mereka memang tak pernah akur. Hanya pembicaraan singkat yang terjadi, itupun berbeda kubu, Jeno bicara dengan Heejin dan sebaliknya, Haechan bicara pada Olivia.
Sesampainya Olivia sangat ingin menanyakan sesuatu pada kubu yang satu lagi. Ia tak bisa menahan diri.
Ia berdeham sebelum memulai bicaranya, "Jadi, apa kalian ini pacaran atau semacamnya?"
Jeno dan Heejin menoleh dengan cepat, entah sudah berapa orang yang berprasangka begitu, namun mereka berdua masih sangat kaget jika ditanya begitu.
"Kabarnya sudah sampai dimana-mana, kudengar dari seluruh asrama"
"Apa kau harus bertanya? Lihatlah mereka, bohong kalau tidak-"
Haechan bahkan belum selesai bicara.
"Dia suka dengan Jaemin, tapi Jaemin sudah pacaran, seperti yang kalian tau-"
Heejin memukul Jeno keras-keras. "Hei kenapa kau bilang itu pada mereka?!"
"Mereka tak akan bilang pada siapapun, iya kan?"
Olivia dan Haechan entah bagaimana mengangguk kalem.
"Sejak kapan kau percaya pada musuhmu!" Heejin berbisik dengan mata melotot, masih tak percaya Jeno bisa semudah itu menceritakan rahasianya pada- seorang musuh!
"Sebenarnya aku tak paham bagaimana permusuhan ini bisa terjadi, tapi kurasa sudah kelewatan, aku juga ingin meluruskan ini padamu Heejin, orang disebelahku ini memang sangat menyebalkan tapi kejadian tadi saat dia menabrakmu, aku berani bersumpah ia tidak sengaja" Kata Olivia Hye panjang lebar.
Haechan mengangguk-angguk berharap Heejin akan mengerti dan percaya, karna sejak tadi ia mengatakan hal yang sama tapi Heejin tepat saja pura-pura tuli.
"Yah terserahlah" Heejin memutar mata malas dan melanjutkan kegiatannya, sejenak melihat kearah Jeno, bisa Heejin mengerti arti raut wajahnya tanpa Jeno harus mengatakannya, karna bagaimanapun mereka telah bersama-sama lima tahun terakhir ini.
"Bukankah kau seharusnya-"
"Maaf!" Kata Heejin mendahului. "Maaf aku salah sangka terhadapmu"
Haechan tercengir puas, "Apa? Aku tidak dengar, maaf apa?" Tentu saja seseorang tidak bisa berubah dalam hitungan menit.
"Heh jangan buat aku mengulangnya!"
"Kalau memang tidak dengar"
Heejin menarik nafas malas, bersiap-siap untuk berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wolfsbane ✔
Fantasy[Wizarding Worlds AU] Menyimpan sebuah rahasia bukanlah hal mudah. Ada alasan tertentu suatu hal disimpan sendirian, tak ingin menyakiti orang-orang tersayang, Lee Jeno lebih memilih untuk mengubur rahasianya dalam-dalam, sampai seorang gadis singa...