🧸Warn before reading. 13+
Ujian Transfigurasi Professor McGonagall sudah selesai setengah jam yang lalu dan setelah berkeliling seperempat Hogwarts sendirian, Heejin ingin ke perpustakaan.
Sudah berapa lama ia mencari tau segala hal tentang ramuan misterius Aconitum yang Professor Dumbledore berikan pada Jeno. Ya, ia masih dalam proses pencarian soal ramuan itu, kesalnya sampai sekarang belum menemukan apapun.
Didalam perpustakaan ia melihat Jeno disalah satu bangku disana, ia juga melihat Olivia yang duduk agak jauh darinya dan satu lagi murid perempuan Slytherin yang tak Heejin kenal.
Ia langsung duduk disebelah Jeno yang ternyata sedang membaca salah satu dari banyak buku Quidditch.
Jeno bilang padanya jika tak ingin diganggu jadi Heejin mengambil beberapa buku Ramuan atau lainnya. Masih tak mau menyerah mencari ramuan itu.
Sampai ia menemukan sebuah kata yang hampir mirip, yaitu Aconite.
“Tunggu dulu, aku pernah dengar seseorang mengatakan Aconite” Heejin sudah sibuk bicara sendiri. Sudah mulai mengganggu waktu baca Jeno disebelahnya.
Gadis itu terus bicara sendiri, sampai ia berhenti saat melihat kalimat,
Aconite atau Moonkshood adalah tanaman yang digunakan untuk membuat ramuan Wolfsbane. Yang ditemukan oleh Damocles Belby sebagai obat untuk para Werewolf. Tanaman ini juga sering disebut dengan Aconitum.
"Tentu saja!"
Heejin berteriak-teriak sendiri, sebelum Jeno menyentuh punggung Heejin dan menyuruhnya tenang. Ia tau gadis itu sangat suka pelajaran ramuan tapi Jeno rasa kecintaannya pada pelajaran itu sudah berlebihan. Tanpa Jeno tau jika Heejin sedang membaca buku Herbologi.
Heejin sudah mulai tenang kembali dan menulis sesuatu di sobekan kertas perkamen dari sakunya.
“Oh hai Taeyong oppa” Olivia bersuara, saat Lee Taeyong masuk.
“Hai..” Sapanya balik.
Senior Hufflepuff itu sudah duduk agak dekat dengan meja Olivia.
“Kenapa Jinsoul unni begitu?” Kata Olivia bersuara lagi, melihat senior asramanya komat-kamit tanpa suara dan menyembunyikan wajahnya dibalik buku.
“Sejak kapan kau akrab dengannya?” Tanya Jinsoul menunjuk Taeyong yang tenang-tenang saja di bangkunya.
“Ehkkkmm..” Olivia menampakkan wajah bodohnya.
Cepat-cepat Jinsoul menutup dan menumpuk bukunya, “Aku mau menemui Professor Snape”
Olivia terkejut, “Hah kenapa tiba-tiba?”
Jinsoul tak menjawab dan pergi buru-buru sampai menabrak salah satu murid yang baru masuk, Vivi.
“Jubah kuning..” Masih sempat-sempatnya dia berbisik setelah menabraknya.
Vivi pun berlalu,
“Taeyong oppa”
Tak mungkin Olivia menyapanya lagi, Jinsoul mengernyit dan menoleh, Vivi yang baru ia tabrak, sudah duduk disebelah Taeyong dengan wajah tidak menyenangkan menurut Jinsoul.
Seketika Jinsoul ingat niat bohongnya untuk pergi menemui Professor Snape.
“Oppa bisa bantu aku kerjakan tugas Professor Trelawney?”
Jinsoul lupa ingatan dan berjalan melewati Olivia lagi, menuju bangku tempat Taeyong dan Vivi duduk.
“Katanya mau menemui Professor gondrong” Bisik Olivia pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wolfsbane ✔
Fantasy[Wizarding Worlds AU] Menyimpan sebuah rahasia bukanlah hal mudah. Ada alasan tertentu suatu hal disimpan sendirian, tak ingin menyakiti orang-orang tersayang, Lee Jeno lebih memilih untuk mengubur rahasianya dalam-dalam, sampai seorang gadis singa...