P.9 [tranfigurasi?!]

189 45 15
                                    

"Aku mau ambil puding, kau mau kuambilkan juga?" Heejin memandang kearah Jeno, ia menggeleng.

Heejin pergi mengambil puding ditengah ruangan disana.

"Aku terkejut kalian datang bersama" Mark Lee bicara lagi, Jeno pikir ia sedang bicara dengan Chenle.

Namun ternyata tidak, Chenle malah ikut bicara, "Mark hyung belum tau? Mereka berdua kan pacaran"

"Benarkah?!" Mark berteriak melengking. Terkejut setengah mati karna kenapa tak ada yang memberitahunya selama ini.

Renjun, Gowon, Jaemin dan Minju ikut mengangguk semakin membuat Mark yakin. Sama sekali tak memerhatikan Jeno yang tersedak liurnya sendiri.

"Bukan begitu, kita-"

"Cocok sekali" Choerry ikut bicara pada Jeno padahal mereka belum pernah saling sapa sebelumnya.

Jeno memandang kesebelahnya, seperti berkata "Kalau saja aku Slytherin mungkin kau sudah mati kubunuh, Chenle"

Anak Hufflepuff itu hanya nyengir tampak tak takut sama sekali.

Heejin sendiri sudah asik menaruh potongan pudingnya di piring kecil, tanpa tahu jika dia sedang digosipkan oleh anak-anak Dreamies dan Jeno sedang mati-matian menyangkalnya.


Tak jauh darinya..

"Tak kupercaya kau datang dengan Felix itu" Haechan masih mengomel.

"Terus dengan siapa aku harus datang Lee Haechan! Kau kan sudah kuajak"

"Kan sudah kubilang aku mau membantu Professor Slughorn agar nilau ramuanku bisa diperbesar sedikit"

"Lalu kau menyuruhku ikut menjadi pelayan? Aku tak mau menggunakan baju putih menyedihkan itu!"

"Apa kau tak sadar dressmu itu juga berwarna putih" Haechan pergi tergesa-gesa sudah tak mau bertengkar lebih lama. Bukan berarti ia mau mengalah.

Kemudian..


Prang!


Puding beserta piringnya jatuh berserakan di lantai batu ruangan Professor Slughorn.

Belum lagi pinggul Heejin sakit karna ditabrak, gaunnya dibagian itu juga sudah tidak berwarna krem, namun berwarna pink karna terkena puding.

"Maaf aku tidak sengaja"

Tiba-tiba pakaian Haechan sudah ditarik Heejin, "Kau ada masalah apa sih denganku?!"

Haechan tak tau harus apa, ia menampakkan wajah bigungnya, "Hah apa maksudmu?"

"Kau selalu cari masalah denganku ya!" Heejin berteriak-teriak padanya.

"Sudah kubilang kan tidak sengaja!"

Heejin yang diam-diam menyimpan tongkat sihir di dalam tas kecil dengan mantra ekstensi sudah siap teracung ke wajah Haechan.

"Hei mau apa kau dengan itu?!"

"Jangan bohong padaku!"

Jeno tanpa disuruh siapapun mendekat kearah Heejin untuk memisahkan mereka, Olivia juga datang mendekat.

"Buka telinga itu! Kubilang tak sengaja!" Haechan berteriak sekali lagi, dan detik berikutnya ia sudah berubah wujud menjadi seekor mahkluk coklat kecil berbulu, ia sangat menggemaskan saat menjadi anak beruang, tubuhnya terduduk di meja disebelah pudding.

Ya, Heejin memantrainya tranfigurasi.

"Heejin!"

"Haechan!"

Wolfsbane ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang