P.7 [prefek kalem]

212 47 30
                                    

Bisa dibilang Gryffindor adalah sekumpulan anak-anak paling niat disekolah Hogwarts terutama saat team Quidditch mereka akan bertanding, mereka membawa total puluhan spanduk berisi nama-nama pemain Quidditch, memakai topeng maskot singa, mengadakan taruhan dan membawa petasan.

Jeno mencari-cari temannya saat sampai di tribun karna ia masih harus membereskan kamar tadi, jadi yang lain berangkat terlebih dahulu.

Terlalu banyak anak-anak di tribunnya berteriak-teriak semangat.

Kepala dengan topi maskot singa besar mengalihkan perhatiannya, jelas-jelas itu milik Jeon Heejin, setiap team Quidditch Gryffindor bertanding ia akan menggunakkannya.

Jeno langsung duduk disebelahnya, karna memang Heejin dan Jisung telah menyiapkan tempat duduk untuk Jeno. Juga ada Kim Lip yang ikut bergabung.

Tak ada hal aneh yang Jeno sadari saat melihat wajah Jisung yang merengut kesal sampai ia lihat Heejin ternyata membawa dua bendera kecil-kecil, satu berwarna merah dan satu berwarna hijau.

Yang benar saja!

“Kau bawa bendera Slytherin?”

Dan ternyata karna hal itu Jisung terlihat kesal.

“Mau bagaimana lagi sahabat kita kan dari team sebelah, kita juga harus mendukung Na Jaemin”

“Tapi kan ini pertandingan profesional nuna, kau bisa dukung Jaemin hyung dibidang lain, bukan Quidditch”

Mereka berdebat setelahnya, Jeno diam saja menikmati popcornnya meski terus-terusan dijatuhi butiran salju.


° w o l f s b a n e °


Spanduk-spanduk itu dibuang saat team Quidditch Gryffindor resmi dihabisi oleh team Slytherin dengan skor 200-150.

Heejin membuka topinya dan mengangkat bendera hijau kecilnya. Jisung langsung pergi sendirian meninggalkan tribun.

Saat Jaemin mendarat di lapangan dibawah, Heejin mengajak Jeno yang belum beranjak dari tempat duduknya.

“Ayo ke Jaemin, kita harus beri selamat”

Jeno kadang memang tak mengerti dengan pola pikir sahabatnya yang satu ini. Kemarin marah sekarang malah mau memberi selamat.

“Apa kau serius?” Jeno berdiri membuang sisa popcorn yang belum habis, “Ayo kembali ke asrama”

“Apa? Kau tak mau menyapa Jaemin, dia baru menang Jeno”

Ia rasa Heejin sangat bersemangat bukan karna Jaemin sekedar sahabatnya yang baru menang pertandingan Quidditch.

“Kau saja, aku mau tidur” Jeno bergegas turun dari tribun”

“Hei Lee Jeno!” Tapi ia tak mendengarkan.

Akhirnya Heejin pergi sendiri ke bawah dan menemui Jaemin. Sejenak melupakan segalanya tentang Jaemin dan Minju. Karna bagaimanapun Jaemin juga teman dekatnya.

“Jaemin selamat” Heejin melompat saat sudah dekat dengannya, dan ia memainkan bendera Slytherinnya itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wolfsbane ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang