🧸Warn before reading. 13+
Heejin telah siap keluar saat pagi bahkan belum tiba, pukul tiga ia sudah beranjak dari kasurnya, ia bangun lebih awal—atau lebih tepatnya ia bahkan tak tidur dengan tenang semalaman. Selain pikirannya di penuhi dengan Lee Jeno, ia juga sempat memikirkan Jaemin dan tiba-tiba ia juga akan memikirkan Kim Minju, dan cepat-cepat ia memikirkan hal lainnya, seperti jam tangan apple barunya yang diberi Chenle.
Ia menunggu di tempat biasannya di bibir hutan terlarang didekat Whomping Willow. Sudah tak tau lagi pukul berapa sekarang. Jeno tak kunjung muncul. Untung saja cuacanya tak terlalu dingin.
Dan yang jelas Professor Dumbledore tak bisa menemani Jeno hari ini karna setau Heejin kepala sekolahnya sedang dalam perjalanan menghadiri pertemuan penting dengan mentri sihir. Jadi Heejin sudah siapkan ramuan Dittany yang ia minta pada Professor kesayangannya kemarin sore.
Matahari samar-samar muncul dipermukaan langit, tapi Jeno masih tak ada. Ia mulai khawatir. Ia memandangi Whomping Willow yang tenang sejak sejam terakhir ia datang. Apa semestinya ia masuk kedalam memeriksa keadaan Jeno atau ia tunggu saja.
Tapi rasa khawatirnya sudah tak bisa ditahan. Saat ia mendekati Whomping Willow masih tenang, seakan memang ingin Heejin masuk kedalam lubang akar terbukanya.
Ragu-ragu Heejin masuk dan sepatunya bertemu dengan tanah lembab didalam sana. Terowongan itu cukup panjang untuk membuat pikirannya berubah dan tak ingin masuk lebih dalam dan kembali keluar. Tapi Jeno ada didalam sana.
Setelah sepanjang terowongan Heejin terus komat-kamit berdoa agar tak ada apapun yang menakutkan, ia masuk kedalam sebuah bangunan gelap dan kotor. Ia yakin ia sudah di dalam Shrieking Shack, tempat itu cocok dengan namanya. Pertama kalinya Heejin menapakkan kaki didalam bangunan yang katanya berhantu itu.
Suara merintih terdengar dari lantai dua, yang Heejin yakini adalah Jeno.
Tanpa pikir panjang ia menuju anak tangga kayu yang tampak tak terlalu kuat dan reyot.
Tapi bunyi lainnya, seperti sesuatu jatuh dari tangga membuatnya takut dan menutup mata.
Saat takut-takut membuka mata, Heejin lihat Jeno sudah jatuh dilantai bawah dan membenarkan pakaiannya yang robek-robek.
“Jeno?!” Heejin berlari panik.
Jeno tak kalah paniknya melihat Heejin ada didalam ruangan yang sama dengannya. “Kenapa kau kesini?”
Jeno sepertinya mau membentak tapi kekuatannya telah terkuras habis.
Luka-luka disekujur tubuhnya lebih parah lagi daripada yang terakhir Heejin lihat. Darahnya sampai merembes kepakaiannya.
Heejin heboh sendiri mengeluarkan botol ramuannya dengan tangan gemetar.
“Kenapa lukamu bisa sampai seperti ini?”
Tak ada jawaban apapun.
Heejin tak perlu kain lagi, ia langsung meneteskan pelan-pelan di beberapa wajah dan leher Jeno, tetes demi tetes Dittany. Sudah tak peduli lagi jika pergelangan tanganya yang satu lagi sudah digenggam erat sampai merah oleh laki-laki itu.
Luka-lukanya sembuh lebih cepat karna ramuan Dittany. Namun Jeno masih berteriak sakit.
“Buka bajumu” Perintah Heejin.
“Apa?!”
“Kau tak lihat lukamu, darahnya bercucuran Lee Jeno! Cepat buka”
Benar juga. Tapi bagaimana bisa, Jeno masih ingat dan bisa berpikir dengan benar jika Heejin ini perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wolfsbane ✔
Fantasy[Wizarding Worlds AU] Menyimpan sebuah rahasia bukanlah hal mudah. Ada alasan tertentu suatu hal disimpan sendirian, tak ingin menyakiti orang-orang tersayang, Lee Jeno lebih memilih untuk mengubur rahasianya dalam-dalam, sampai seorang gadis singa...