Matta nē : 01

12K 673 102
                                    

sorry for typo

.

.

Suatu pagi hari yang cerah di desa Konohagakure sudah tidak biasa lagi. Matahari mulai menyinarkan cahayanya, dan membuat orang yang melihatnya akan sedikit merasa kesilauan. Rasa yang mulai memanas dibagian tubuh karena sinar sang surya yang mulai menaikan suhu panasnya, mulai membangunkan satu-persatu keluarga, termasuk keluarga Uzumaki.

Terlihat di sebuah kamar jendela milik putra dari hokage yang terhormat, tentu kita bisa tau siapa dia. Dia adalah Boruto Uzumaki anak dari Hokage ke tujuh, Naruto Uzumaki. Dia mulai bangun dari alam mimpinya dan duduk perlahan.

"Jam berapa sekara- hwahh~" belum selesai dirinya berbicara malah terpotong oleh uapan dari mulutnya. Ia menggisikan matanya menggunakan tangan kanannya, sambil mengambil secuil kotoran yang berada dimatanya dan lalu membuangnya.

Boruto pov.

Kuratapi dinding-dinding kamarku yang berwarna terang. Ku alihkan mataku kesebuah jam dengan ukuran kecil.

"Gawattt!!!!"

"Aku terlambat!!"

Dengan cepat aku langsung melangkah keluar kamar sambil berteriak 'Ibu aku terlambat' Tapi tidak apa lah.

"Ittekimashu." aku pun pergi dan berlari berusaha untuk tidak terlambat dihari pertamaku sekolah Academy Ninja. Dan bahkan saking buru-burunya aku sampai lupa mandi. Tapi tenang, aku masih ganteng kok.

Sesaat sesudah aku sampai di Academy Ninja, aku pun langsung disambut oleh teman-temanku tersayang. Kulangkahkan kaki ku menuju arah teman dekatku.

"Yo! Shikadai!" Teriakku sambil melambai-lambaikan tanganku pada temanku, Shikadai Nara. Seorang anak yang jenius dengan rambut yang diikat keatas. Hasil dari olahan Paman Shikamaru dan Bibi Temari.

"Dasar kau ini. Kenapa lambat sekali?" Tanyanya dengan sikap berusaha acuh tak acuh. Karena pada saat ini Shikadai sedang mengode padaku dan ingin bicara 'dasar pengganggu, pergilah' aku rasa tidak jauh dari itu.

Kulirikkan mataku ke arah sampingnya,

Ah, pantas saja.

Dia sedang mengobrol dengan Inojin. Lengkapnya Inojin Yamanaka hasil olahan Paman Sai dan Bibi Ino. Aku sempat heran dan pernah berpikiran jika Shikadai adalah seorang gay (?) Yah, aku juga tidak begitu tahu.

"Masih pagi udah pacaran aja, ya." Godaku sambil memonyongkan bibir sehingga itu bisa dibilang sebuah lelucon.

"Cih. Merepotkan." Balasnya didampingi sebuah decihan yang sangat aesthetic.

"Hehee~"

***

Sudah sejak seminggu Boruto bersekolah di Academy Ninja. Hari-hari yang ia lalui dijam mata pelajaran guru Shino hanyalah berdehem dan berdecih saja, tidak lupa dialuni dengan suasana rasa mengantuk.

"Dan sekarang, sensei ingin mengenalkan seorang murid baru pindahan dari desa Otogakure. Silahkan masuk nak." Ucap Shino sambil menyilah-masukan seorang anak dari desa Otogakure.

Orang yang dipanggilpun melangkah masuk kedalam kelas. Bersurai bak langit dipagi hari warnanya biru keputih-putihan, hampir sama seperti warna salju yang turun di saat musim dingin. Matanya kuning dan berpupil coklat keemasan, lengkukkan matanya seperti mata ular. Bibirnya bergaris lurus dengan sedikit lengkungan keatas, tidak lupa ditambah percikan senyum paksaan.

[☑] Matta nē Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang