Matta nē : 10

2.3K 205 44
                                    

Detik-detik itu telah berlalu. Pikiran tentang itu juga telah menghilang dan terhapus dibenaknya. Tidak ada. Tidak ada satu pun hal yang ia ingat setelah kepergiannya dari Konoha. Dia melupakannya. Melupakan desanya, melupakan dirinya, juga melupakan seseorang yang teramat penting baginya.

"Tsuki!" Panggil seorang wanita bersurai pria.

Yang dipanggil menolehkan pandangannya, "Ada apa?"

Wanita itu menyeringai, "Ara.. Kau semakin dingin saja ya, Tsuki.." kemudian ia mendekati pria yang tadi dipanggil 'Tsuki', "Kau masih ingat aku kan?"

Pria itu menghela nafas, "Tentu saja aku ingat. Kau adalah kakakku, Sarutobi Mirai." Ia menatap Mirai, "Dan juga aku baru sadar, kenapa namaku tidak terdapat marga Saruto--"

"Hoi! Kalian berdua!" Panggil seseorang yang sangat Familiar.

Kedua orang yang tadi mengaku sebagai saudara itu pun menoleh, "Iya, Kawaki-sama." Jawab mereka berdua hampir bersamaan.

Kawaki. Benar. Dia adalah dalangnya.

"Tsuki-chan, bisa kau ambilkan aku segelas air?"

"T-tentu, Kawaki-sama."

Tidak lama setelahnya, sosok yang dipanggil 'Tsuki' itu pun meninggalkan ruangan itu dan pergi untuk mengambil segelas air yang tadi dipinta tuannya, Kawaki.

Mirai melangkahkan kakinya lalu ia menghampiri Kawaki, "Kawaki-sama, apa tidak apa jika kita menghilangkan semua ingatan itu padanya?" Tanyanya ragu.

"Pada siapa?"

Mirai tertegun, "A- Emn.. maksudku, apa tidak apa kita mengambil semua ingatan Mitsuki dan menggantinya dengan ingatan milik Mutsuki begitu saja? Bahkan kita juga mengganti namanya menjadi Tsuki. Aku takut jik--"

"Kau sebenarnya kenapa Mirai? Ingat. Jabatanmu itu sekarang hanya sebatas kaki kiri ku saja. Posisimu sudah tergantikan. Jadi ingat batasanmu!" Potong Kawaki lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

Mirai seketika merasa bersalah kemudian ia membatin, 'Apa ini tidak apa? Mengganti ingatan Mitsuki dengan ingatan samar milik Mutsuki? Bahkan, aku masih tidak terima jika Kawaki-sama melenyapkan Mutsuki begitu saja. Ah, aku jadi ingin memberitahu Boruto tentang apa yang sebenarnya terjadi."

Terlambat.

***

"Boruto kau harus menggantikan Ayah menjadi Hokage!" Perintah Naruto tegas dengan tujuan menyuruh putra nya untuk melanjutkan posisinya sebagai Hokage.

"Ahk! KENAPA AYAH SELALU MENYURUHKU?! SURUH SAJA SI MATA EMPAT UCHIHA ITU UNTUK MENGGANTIKANMU!" Teriak Boruto membantah sembari menunjuk-nunjuk ke arah Sarada.

Saat ini Tim 7 sedang berkumpul di ruang Hokage. Tim 7 yang terdiri dari Uzumaki Boruto, Uchiha Sarada, dan ketuanya Konohamaru Sarutobi.

Memang benar, Naruto bisa saja menyuruh Sarada untuk menggantikannya sebagai Hokage, tapi tidak ia lakukan. Karena Naruto masih memiliki keraguan terhadap Clan Uchiha.

"Ayah mohon, Boruto.. Ayah lelah.."

Sekarang umur Naruto sudah menginjak 39 tahun, dan Boruto 20 tahun. Umur bukanlah sesuatu yang bisa membuat Naruto lelah. Akan tetapi, ia lelah karena ia telah kehilangan Istrinya, Hinata. Dia meninggal beberapa bulan yang lalu.

"Kh! Asalkan aku punya satu permintaan, dan tidak boleh ada penolakan!" Kata Boruto menatap tajam manik Blue milik sang Ayah.

[☑] Matta nē Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang