Matta nē : 09 (2/5)

2.3K 208 57
                                    

⚠️Sedikit tidak baku⚠️

***

"O-HA-YO-U-! Muka ular! Apa kabar bibir mu?" Teriak Boruto sembari berjalan menghampiri Mitsuki dan lalu menepuk pundaknya. Tidak, bukan menepuknya. Tapi lebih tepat memukul pundaknya.

Mitsuki tersontak. Ia sedikit meringis kesakitan, "A- Sudah kubilang aku tidak apa Boruto-kun."

Lagi-lagi ucapan Mitsuki membuat Boruto sebal. Kemudian Boruto melihat sekeliling, "Denki! Apa kau ingin bertukar kursi denganku?."

Seorang remaja bernama Denki itu menoleh terkaget-kaget. Itu karena dirinya yang sedaritadi sedang berfokus mengajarkan seseorang yang lebih tinggi darinya, Iwabe Yuino. Menjadi terpotong.

Lalu Iwabe ikut menoleh ke arah Boruto, "Kau sudah punya si Muka Ular. Kenapa kau harus merebut punyaku, hah?!."

'Merebut punyaku?' Kepala Denki sedikit berasap.

Boruto berjalan menghampiri meja Denki dan lalu menggebrak mejanya, "Hah?! Idih sudi najis! Minggir lu Item Dakian, pengen muntah gw liat lu."

Terlihat jika Iwabe merasa kesal, ia mengepalkan tangannya. Denki yang sudah tau jika hal yang terjadi selanjutnya adalah Bergelut langsung menepuk pundak Iwabe dengan halus. Sehalus belaian Uke.

"Maa,  Iwabe-kun. Kita ikuti saja kemauan Boruto-kun, lagipula aku juga tidak keberatan."


"Tsk. Kalau begitu, kau duduk ditempatku saja Denki." Ucap Iwabe kemudian bangun dari duduknya.

SREKK.

Suara pintu terbuka, "Kenapa kalian pindah-pindah duduk, HAH?!"

Semua siswa yang sudah datang dan yang baru datang langsung menoleh, "Shino-Sensei?."

Shino pun berjalan masuk ke kelas kesayangannya tersebut. Ia berdiri di tengah-tengah murid, kemudian mengambil kapur untuk menulis di bor hijau yang sudah disediakan pemilik Academy. Shino menuliskan urutan meja dan tempat duduk para muridnya.

"Nah─"

"TIDAK MAU!!! AKU TIDAK INGIN DUDUK BERSAMA SI HITAM DAKIAN ITU!!" Teriak Boruto membantah.

Tentu saja Iwabe tidak mau kalah, "HEH KUNING NGAMBANG!! EMANG LU PIKIR GW MAU DUDUK MA ELU HAH?! NAJIS WOI, NANTI PANTAT GW JADI GAK SUCI LAGI!."

"PANTAT ITEM DAKIAN AJA BANGGA!! YANG LEBIH SUCI TUH PANTAT GW YAK! PUTIH, MULUS, BENING. GAK KAYAK PANTAT LU!! UDAH JARANG CEBOK, ITEM, DAKIAN, BAU--"

"AAAA!! SENSEI MAAF AKU TIDAK BISA MENJADI KETUA KELAS YANG BAIK!!!." Kalian pasti tau siapa ini, Sumire Kakei.

Boruto dan Iwabe hampir berteriak secara bersamaan, "DIAM KAU RAMBUT JANDA!!."

Sarada menggebrak meja dengan keras, "HEH, TOPENG MONYET! BERANI LU YAK NGEHINA UKE GW?!."

Boruto menoleh sekilas menatap Sarada yang sedang membela Uke nya sendiri, "LESBI ANY*NG!! DASAR KACAMATA SIALAN!!!."

Tiba-tiba Denki murung, "Kacamata sialan.."

'OIYA GW LUPA KALO DENKI JUGA PAKE KACAMATA!.' Batin Boruto.

[☑] Matta nē Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang