Beberapa tahun kemudian. Kini Mitsuki telah menginjakkan umurnya yang ke-15 tahun. Dan tentu saja ia sudah menjadi Jounin Konoha.
Tetapi ia masih saja memikirkan ucapan seorang Mirai Sarutobi. Mitsuki pikir itu hanyalah sebuah omong kosong semata, tetapi kini terlihat jelas oleh mata kepala Mitsuki sendiri Boruto yang terus saja meremas dadanya.
"Boruto, kau tidak apa?" Tanya Mitsuki.
"Sudah kubilang, aku baik-baik saja." Jawab Boruto ditemani cengiran andalannya.
Hari sudah mulai gelap. Perlahan matahari mulai menenggelamkan dirinya, sehingga membuat warna orange terpapar jelas di langit yang tadi biru, burung-burung mulai bersiul mencari tempat tinggal mereka.
"Oh iya aku lupa. Ibu dan Himawari sekarang sedang ke rumah Kakek, dan sudah pasti Ayah bodoh itu tidak akan pulang. Jadi Mitsuki, bolehkah aku menginap di rumahmu? Sekali ini saja!" Pinta Boruto sembari meremas dadanya. Sepertinya ia sedang kesakitan akan sesuatu yang menganjal di tubuhnya.
Mitsuki menolehkan pandangannya, "Tentu."
Lalu mereka berdua pun berjalan pulang ke arah Apartment Mitsuki. Mereka berdua memasuki lift dan Mitsuki pun langsung menekan salah satu tombol angka yang sudah disediakan di pinggir lift itu.
Tak lama setelahnya, lift itu pun langsung bergerak naik ke lantai yang tadi tombol angkanya ditekan oleh Mitsuki. Sudah sampai, lift itu membuka pintunya dan keluarlah Mitsuki dan Boruto yang sedaritadi berada di lift itu.
Mitsuki berjalan didepan Boruto sembari mengambil sebuah kunci yang berada didalam tas pinggangnya. Ia pun berhenti saat ketika dirinya sudah berhadapan dengan pintu kamarnya, setelah membuka kuncinya Mitsuki pun membukakan pintu dan mulai melangkahkan kakinya.
"Ayo masuk, Boruto."
Boruto pun masuk. Lalu Mitsuki kembali menutup pintunya. Mereka berdua berjalan ke arah ranjang yang sudah di sediakan oleh pemilik Apartment.
"Boruto, aku mau mandi dulu. Kau tunggulah dulu disini sebentar." Ucap Mitsuki sembari membuka bajunya, dan menampakkan tubuh mulusnya.
Boruto tersenyum. Ia berjalan menghampiri Mitsuki yang tadi sedang membuka bajunya dan langsung memeluknya dari belakang. Kedua tangan Boruto memeluk dan mengusap-ngusap dada Mitsuki.
Mitsuki terkejut atas perlakuan Boruto, "Ada apa Boruto?." Tanya Mitsuki polos.
"Bagaimana kalau kita mandi bersama?."
"Boruto ada apa denganmu hari ini?."
Boruto membenamkan wajahnya ke pundak Mitsuki. Oh ya, sekarang tinggi Mitsuki lebih pendek 3 cm dibandingkan dengan tinggi Boruto.
"Entahlah Mitsuki. Rasanya seperti besok aku akan meninggal, dada ku terasa sesak sekali." Jelas Boruto.
Mitsuki kembali terkejut. Sepertinya apa yang dikatakan oleh seorang Mirai Sarutobi memang benar adanya. Lalu apa yang harus Mitsuki lakukan sekarang? Apa ia harus meninggalkan Boruto hanya untuk melindungi nyawa Boruto?
(Me:Sumpah kata-katanya bingung)
"Lalu apa maumu Boruto?."
"Aku ingin kau selalu berada disisiku Mitsuki." Jawab Boruto sembari mengecup tengkuk Mitsuki.
Telinga Mitsuki sedikit memerah akibat perlakuan dari Boruto. Karena Mitsuki sudah tidak kuat lagi, jadi ia memutuskan untuk menjauh beberapa jengkal dari Boruto.
"A-Aku mau mandi dulu."
Mitsuki pun membalikan badannya dan berlari kecil ke arah toilet Apartment-nya. Ia menutup pintu toiletnya dan lalu menguncinya rapat-rapat.