Twelveth : Our Teacher and Your Father

377 59 74
                                    

PERHATIKAN TAHUN....!

(Tidak ada skenario yang sia-sia dalam MJH. So, jangan suka skip-skip ya!)

Di chap ini, Sehun bukan lagi cameo. Pas aku search lagi, dia disebut 'bintang tamu' kalau dalam perfilman.

KUY BACA!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

[SURABAYA, INDONESIA, 2028]

Jumat malam ini sedikit dingin sebab sehabis hujan di kota pahlawan. Di bawah naungannya, seorang istri tengah mengomeli suaminya.

"Hunnie, aku selalu takut setiap kali kau pergi ke Korea Selatan atau Jepang. Meski itu untuk mengawasi anak-anak kita di sana, aku takut beberapa pembencimu di sana malah menangkap basah dirimu. Hunnie, tidak bisakah kita mempercayakan Triple Twin pada Yeonseok-oppa, Jongin, dan Chanyeol?"

Perkataan panjang lebar istrinya tidak menyurutkan niat Sehun untuk memenuhi jadwal khususnya. Jadwalnya ialah kembali ke Korea Selatan atau pergi ke Jepang tiap satu bulan sekali. Dia pergi sejak Jumat malam, dan menetap di sana pada hari Sabtu dan Minggu.

"Tidak, sayang... Aku harus tetap pergi. Firasatku sedang tidak baik mengenai Triple Twin. Lagipula, sudah saatnya aku mengawasi Sehan. Minggu kemarin aku sudah mengawasi Shixun dan aku lega, dia baik-baik saja. Ehm... Kuharap Sehan juga sama." Sehun fokus mengikat tali sepatu kets-nya. Sepatunya sedikit usang karena sudah dua tahun dipakai dan dua kali ditambal.

Perekonomian keluarga kecil Sehun di Surabaya sedang tidak baik beberapa tahun akhir ini. Selain karena Guru Honorer adalah pekerjaan paling menyedihkan dari segi gaji, Oh Sehun dan Xi Luhan juga terkena dampak penurunan ekonomi negara.

Setidaknya mereka masih bertahan dengan tabungan, dan Xi Luhan yang bekerja sebagai pemilik warung makan. Itupun masih skala kecil.

Lalu, bagaimana Sehun bisa rutin pulang pergi dari Seoul-Surabaya dan sebaliknya?

Itu karena Sehun mengajukan hutang pada Yeonseok. Padahal Yeonseok ingin memberi segepok uang cuma-cuma, namun Sehun dan istrinya sudah berjanji untuk hidup seutuhnya menjadi rakyat biasa. Mereka berdua tidak mau lagi menggunakan hasil kekayaan Xi dan Oh.

"Hania ketiduran?" tanya Sehun setelah menggendong tas ranselnya.

Xi Luhan menepuk dahinya. "Aku panggilkan dia. Kurasa dia sulit tidur begitu tahu kau tidak ada di sampingnya."

"Hania!" panggil Luhan. Hanya dalam satu panggilan, Hania datang.

Dia terkejut begitu melihat ayahnya sudah rapi dengan setelan ala backpacker.

My Jerk Husband (HUNHAN GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang