[SEOUL, KOREA SELATAN, 2019]
Guk... Guk...!
Oh Sehan versi empat tahun mendengar suara nyalakan anjing tepat di sisi kiri tubuhnya. Lekas dicarinya sumber suara, dan dia dapati sang adik baru saja digigit anjing puddle coklat. Sehan lekas ke taman pasir, tempat bermain anak-anak TK Kebangsawanan, untuk menolong sang adik.
"Shixun-ah..."
"Hyungie?"
Shixun hanya nyengir. Dia lekas berdiri, tapi kakinya tergelincir dan membuatnya tersungkur. Bibirnya meringis. Luka gigitan di kakinya terasa perih. Darah menetes sedikit demi sedikit darinya.
Mata hazel Sehan meredup.
"Kenapa anjing itu menggigitmu?"
Pertanyaan Sehan syarat amarah.
Shixun yang belum peka kedinginan hati sang kakak, menjawab jujur dengan kecadelan imutnya, "tadi Thithun mau main thama anjingnya, tapi Thithun digigit. Mungkin anjingnya gak mau diganggu?"
Sehan melirik si anjing. Anjing tersebut masih menyalak pada Shixun, mungkin pertanda dia tidak begitu menyukai anak tersebut. Sehan menoleh kanan kiri. Sontak matanya tertuju pada gunting rumput berukuran paling kecil yang ditinggalkan petugas taman. Segera Sehan mengambilnya. Dia menghiraukan tatapan bingung Shixun.
"Hyungie?"
Iris hazel Oh Sehan begitu awas pada sekitar.
Dia pun menyadari, di sekitar adiknya, selalu tiada seorang teman menemani. Dia menggumam sedih,
"Shixun-ah... Betapa sulitnya kamu dapat teman. Anjing saja membencimu. Tapi..."
Selama ada kakak-kakakmu, Shixun tidak perlu memikirkan adanya teman.
Dengan pandangan kosong, Sehan mengarahkan gunting rumput ke arah si anjing puddle. Anjing kecil tersebut bergegas lari. Sayang, dia kalah cepat dari Sehan yang melempar gunting itu tepat sasaran ke punggung anjing.
Manik hitam Shixun membelalak.
"Hyu...ngie?"
JLEB...! JLEB...! JLEB...!
Sehan dengan tanpa perasaan menusuk-nusuk anjing kecil yang sudah lumpuh. Anjing itupun mencicit. Nafasnya tersengal, terputus-putus, lalu mati.
Naasnya, Sehan tidak berhenti.
Dia terus menusuk tubuh si anjing, tanpa peduli darah anjing menciprati wajah dan seragam sekolah Sehan.
JLEB...! JLEB...! JLEB...!
"Hyu-hyungie... Anjingnya---"
"Anjing ini memang pantas mati! Dia berani sekali menyakiti adik bungsu hyungie..." Itu jawaban Sehan setelah dia menjadikan tubuh anjing puddle dipenuhi lubang-lubang akibat tikaman.
Tubuh kecil Sehan terengah-engah. Lekas tangan kecilnya mengeluarkan sarung tangan dari saku celana, kemudian mengusap bilah gunting rumput dari bercak darah. Setelah bersih, Sehan meletakkan barang itu tepat ke tempat semula. Lekas dia berbalik, berjalan mendekati Shixun sambil mengelap pipinya.
"Shixun-ah..." Oh Sehan tersenyum manis. Jatuhnya, Shixun bergidik. "...Anjingnya tidak akan mengganggu kamu lagi."
Shixun meratapi tampilan kotor kakak tertuanya. Dahinya pun berkerut.
"Hyungie... Ayo beltukal baju."
Sehan menggeleng, "tidak. Biar saja kotor seperti ini. Nanti kita bisa bilang ini saus tomat."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Jerk Husband (HUNHAN GS)
RomanceSTATUS : HIATUS Sequel of "My Jerk Wife" (And Reincarnation from "Two in One") WARNING : 21+ GS FOR UKE! KINGDOM-AU & MAFIA-AU ROMANCE, DRAMA, PSYCHOLLOGY ⚠️SAYA HANYA PINJAM NAMA. PENOKOHAN SEHUN, LUHAN, DAN CHARA LAIN DI DALAM FF INI MURNI KARANGA...