Eleventh : Our Wedding Reception

389 59 89
                                    

[SEOUL, KOREA SELATAN, 2038]

"Terkejut, nak?"

Raja Woo (Oh) Sehan bergeming.

Sang raja berpendapat, dua kata tersebut lebih mirip ejekan ketimbang pertanyaan.

Raja Sehan mengepalkan tangannya di atas meja. Dia menekan buku-buku jarinya di sana. Otaknya menerka, sejak kapan ayah kandungnya merencanakan semua ini?

Manik hazel turunan sang ibu kini mengerling pada mertuanya---Byun Chanyeol.

"Chanyeol-saem? Jelaskan!"

Setengah menggeram, Sehan menunjukkan amarah demi menuding Chanyeol.

Sang mertua diam. Tenang. Raut wajahnya tanpa raut penyesalan terus menghadap lantai. Sehan menganalisa, mertuanya adalah dalang dibalik semua ini.

Tentu saja! Siapa yang mampu menghalangi seluruh rencana Raja Korea Selatan, kalau bukan Tuan Besar Oh Sehun selaku ayah kandungnya?

Siapa pula yang berinisiatif menghubungi pria tua itu selain Byun Chanyeol?

Sehan mendecih. Dipandangnya tajam sang ayah seolah ayahnya pantas didendami.

Oh Sehun---ayah kandung Triple Twin---menyendukan sorot matanya. Sepasang mata sipitnya mewakili kekecewaan hatinya. Sehun menghela nafas, bersedekap, kemudian tersenyum kecil walau sorotnya masihlah sendu, "nak, katakan, bagaimana kau bisa setega ini pada adikmu?"

Langsung ke sasaran.

Sehun mengenal baik anaknya, meski kesannya dia abai dari Triple Twin selama belasan tahun.

Tidak satupun orang tahu, bahkan Chanyeol dan Yeonseok, bahwa Sehun sudah lama mengawasi tabiat ketiga anaknya.

Sehun melihat anak sulungnya tidak menjawab.

"Sehan, appa bicara padamu."

Ini sedikit menggelikan.

Raja Sehan terlihat seperti bocah diomeli ayahnya.

Sehun paham apabila anaknya dikerasi, Si Sulungnya akan berbalik melawannya. Tapi bila dia melembut, Sehan akan lebih keterlaluan.

Memang serba salah menjadi orang tua kandung Triple Twin.

Sehan berdeham. Dia menetralisir kekerasan ekspresinya melalui sebuah senyuman, "lebih baik kita duduk, Tuan Besar Oh."

Sehun menarik nafas, lalu menghembuskannya. Dia menurunkan emosinya. Ketegangan di antara dia dan sang anak harus dihentikan secepat mungkin.

"Chanyeol-hyung," panggil Sehun.

"Ya, Tuan Be---" Chanyeol terkesiap saat mata Sehun terpicing padanya. "maksud saya, ya, Tuan Rowoon."

"Bisakah kau meninggalkanku berdua dengan Sehan?"

"Baik."

Chanyeol pergi. Dia membiarkan sepasang ayah dan anak menyelesaikan segala urusan.

Sehan dan Sehun duduk berhadapan. Keduanya mulai bertukar pikiran lewat lisan.

Akankah pikiran mereka berkesinambungan? Entahlah. Kita lihat saja.

"Appa tidak ingin berspekulasi macam-macam. Jadi jelaskan alasanmu memperlakukan Shixun sampai sebegitunya. Yah..." Sehun tersenyum kecil. Auranya menjadi lebih bersahabat. "Kau tenang saja, nak. Appa akan menemui adik kembar bungsumu untuk menanyainya segala macam. Karena appa tahu, tindakanmu pasti dilatarbelakangi 'perlakuan Shixun yang nantinya membahayakan dirinya'."

My Jerk Husband (HUNHAN GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang