Chapter 14 - Rencana

1.4K 167 16
                                    

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya Readers. Vote and Comment juseyo😊

          🌺HAPPY READING🌺

Sudah seminggu semenjak kepulangan Renjun dari Bali. Semuanya sudah berjalan seperti biasa.

Tetapi hari ini Mark ingin menjalankan rencana nya untuk mengungkapkan perasaannya pada Haechan dan meminta Haechan untuk menjadi tunangannya.

Mark tidak ingin menggantungkan hubungan mereka. Mark ingin memperjelas semuanya. Mark tidak ingin mengikat Haechan dalam ikatan pacaran, tetapi Mark ingin hal yang lebih serius dari itu.

Mark sudah memikirkan dengan matang dan ia sudah membicarakan hal ini dengan kedua orangtua juga saudara kembarnya dan kedua orangtua Haechan. Orangtua mereka tentu mendukung keputusan Mark, Orangtua dan Kakak Haechan yakni Doyoung juga menerima niat baik Mark terhadap putri dan adik mereka.

Mark sudah sangat yakin dengan keputusan yang diambilnya. Ia juga yakin akan perasaannya terhadap Haechan, ditambah Renjun juga sudah memberitahu dirinya perihal perasaan Haechan terhadap Mark. Mark tentu senang mendengarnya. Itu adalah kabar bahagia untuknya.

Jadi tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, Mark akan segera meminta Haechan menjadi tunangan dan menikahi gadis impiannya.

Jeno, Renjun dan Hyunjin yang mendengar berita bahagia ini tentu ikut senang dan akan membantu Mark menjalankan rencananya.

Sekarang mereka semua terkecuali Haechan sedang berkumpul di kediaman si Kembar Mark Jaemin.

"Gak nyangka gue, lo yang selebor kayak gini bisa seriusin sahabat gue, Mark. Gue dukung kok, jagain sahabat gue dengan baik ya, awas aja lo sampe buat Haechan sedih. Gak tenang hidup lo", kata Renjun memperingati Mark.

Mark tertawa.

"Iya tenang aja, Renjun. Gue pasti akan jagain Haechan", kata Mark sambil mengelus kepala Renjun.

Jeno yang melihat itu lantas menatap tajam Mark dan memperhatikan tangan sahabatnya tersebut.

"Tangan woy", tegur Jeno dengan wajah ditekuknya.

Hyunjin, Mark dan Jaemin malah tertawa dibuatnya.

Renjun memutar bola mata malas.

"Cemburuan amat heran, padahal bukan siapa-siapa", gumam Renjun.

"Ngomong apa barusan, Njun?", tanya Jeno yang tidak terlalu mendengar gumaman Renjun.

"Itu disana ada cicak lagi senam", jawab Renjun asal.

"Jangan aneh-aneh deh"

"Biarin"

"Lo tuh bang, udah mau jadi tunangan Haechan gak usah nakal tangannya ke cewe lain. Mau gue remukin jari-jari lo hah? Punya kembaran heran, kok gatel banget", omel Jaemin menjewer telinga sang Kakak kembar.

"Njirrr, ke sahabat sendiri elah", Mark membela diri.

"Properti Jeno itu, jangan di sentuh. Gak liat itu disekitar Jeno udah ada kobaran api? Hareudang hareudang hareudang", tambah Hyunjin dengan ekspresi super mengesalkan di mata Jeno.

"Upsiee, lupa gue, he..he..", Mark memperlihatkan cengirannya.

Jeno menghela napas panjang.

"Jangan mulai deh kalian. Mau ntar rencananya gagal?", tanya Jeno.

"GAK LAH!", semprot Mark.

"Ya makanya jangan mulai rese nya. Kita sekarang ngumpul disini mau ngomongin soal rencana lo, Mark ganteng", kata Jeno.

[✔]𝐌𝐲 𝐀𝐧𝐧𝐨𝐲𝐢𝐧𝐠 𝐁𝐨𝐲 || 𝐍𝐨𝐑𝐞𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang