Chapter 37 - Baku Hantam

1K 127 4
                                    

🌺HAPPY READING🌺

"Mama, buna Injun gak mau ketemu Ehan ya? Ehan nakal ya mama?", tanya Ehan dengan mata berkaca-kaca pada Haechan.

Saat ini Haechan, El dan Ehan sedang berada di rumah keluarga Renjun. Si Kembar berkata sangat merindukan Bunda Injun nya mereka. Si Kembar berkata ingin menemui dan bermain bersama Renjun.

Namun sejak kejadian kemarin, Renjun tidak juga keluar dari kamarnya. Ia terus mengurung diri tanpa ada niat untuk keluar. Bunda Taeyeon, Ayah Leeteuk, Taeyong dan yang lain tentu sangat khawatir akan keadaan Renjun.

Renjun belum pernah seperti ini sebelumnya. Mereka benar-benar sangat sedih melihat keadaan Renjun. Mereka sudah mengetahui perihal apa yang terjadi pada Renjun dan Jeno kemarin.

Siapa pun yang ingin masuk ke kamar Renjun, tidak dibuka kan pintu dan tidak dipedulikan olehnya. Renjun sangat ingin sendiri sekarang tanpa diganggu oleh siapapun itu.

Renjun hanya ingin sendiri.

Ayah Leeteuk, Bunda Taeyeon, Taeyong, bahkan Jeno yang terus membujuk Renjun untuk keluar kamar pun tak mendapat respon apa-apa dari Renjun. Jeno memang datang sejak kemarin karena ingin menjelaskan segalanya pada Renjun. Namun Renjun tidak peduli lagi. Ia benar-benar tidak peduli. Ia tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun dari Jeno.

Sejak kemarin, tidak ada yang bisa menemui Renjun dan berinteraksi dengan gadis manis tersebut.

Seperti saat ini, Haechan, El dan Ehan sedang berdiri di depan pintu kamar Renjun yang tertutup rapat.

"El dan Ehan udah buat buna Injun malah ya mama?", tanya El dengan tatapan polos bercampur sedihnya.

Haechan mengelus surai anak kembarnya dengan sayang.

"Gak kok, El dan Ehan gak nakal. Bunda Injun kan sayang banget sama El dan Ehan. Cuma Bunda Injun lagi sakit dan butuh istirahat. Jadi gak bisa di ganggu sekarang", Haechan mencoba memberikan penjelasan pada El dan Ehan.

"Gitu ya mama?", tanya El dan Ehan bersamaan.

"Iya sayang. Jadi sekarang El dan Ehan turun dulu ya, main sama Papa di bawah bareng Om Taeyong dan Om Jisung. Iya ya sayang?", bujuk Haechan.

"Iya mama", jawab si kembar lagi bersamaan sembari mengangguk.

Haechan sudah akan membawa keduanya untuk ke ruang tamu, namun di tahan oleh anak kembarnya.

"Tunggu mama", ujar El dan berjalan mendekati pintu kamar Renjun.

"Buna Injun cepet sembuh ya, bial bisa main baleng El dan Ehan lagi. El sayang buna", kata El tepat didepan pintu. Bertingkah seolah tengah berbicara langsung pada Renjun.

Ehan ikut berdiri disamping El.

"Ehan kangen buna. Buna cepet sembuh ya. Ehan juga sayang buna", ujar Ehan.

Haechan tersenyum menatap kedua anaknya kemudian membawa Si Kembar ke ruang tamu, dimana orang-orang berkumpul.

Sedangkan didalam kamar, Renjun mati-matian menahan isak tangisnya saat mendengar ungkapan polos penuh kasih sayang dari El dan Ehan yang ditujukan untuk dirinya. Anak dari Haechan, sang sahabat, yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.

"Bunda Injun juga kangen banget ama El dan Ehan hikss bunda sayang kalian. Maafin bunda ya karena belum bisa temuin El dan Ehan sekarang"






            ~~~~~~~~~~~~~





Malam Harinya, Kedua orangtua Jeno mendatangi rumah Renjun. Mereka juga sangat khawatir pada Renjun, apalagi Renjun menjadi seperti ini karena ulah putra mereka.

[✔]𝐌𝐲 𝐀𝐧𝐧𝐨𝐲𝐢𝐧𝐠 𝐁𝐨𝐲 || 𝐍𝐨𝐑𝐞𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang