Chapter 40 - Yes, I Will

1.7K 134 36
                                    

🌺HAPPY READING🌺

"Hey sobat Echan yang paling cantik paling manis. Udah siap?", tanya Haechan yang saat ini sudah memasuki kamar Renjun.

Renjun menoleh.

"Echan? Kembar dimana? Kok gak ada?", tanya Renjun yang celingukan mencari keberadaan El dan Ehan.

"Ah elah, malah nyariin anak gue. Ada gue titipin ama Opa Oma nya. Ayo cabut", kata Haechan yang kini menarik lengan Renjun dengan antusias.

"Lo kenapa sih? Kelihatan seneng banget. Lagian kenapa El ama Ehan nya gak di bawa aja? Gue kangen banget ama mereka"

"Udah gue bilang si kembar nya lagi di titipin. Opa Oma nya juga kangen soalnya"

"Lo kesini bareng siapa?", tanya Renjun.

"Selingkuhan"

"Eh mulutnya di jaga ya. Udah punya buntut dua juga", cibir Renjun.

"Ya abis nya lo sih nanya nya gak bermutu banget. Jelas gue kesini bareng suami gue yang paling tampan sejagat raya lah", jawab Haechan.

Renjun merotasikan matanya.

"Ya in dah. Mark nya mana? Kok gak kelihatan?"

"Udah gue masukin dalam botol. Ganteng banget soalnya. Gak rela gue kegantengan suami gue dinikmati orang lain. Mereka keenakan ntar. Gak rela gue bagi-bagi"

"Terus botol nya mana?"

"Gue kubur bersama kenangan indah kita berdua"

"Mati dong"

"Aaaaaa jangan dong. Ntar gue jadi janda. Gak mau ;("

"Ya udah sih ya, emang gue peduli gitu?"

"Ih, Injun jahat ama Echan. Echan gak laik"

"Bo~do~"

"Untung sahabat untung sodara untung gue sayang"

"Hihihi"

"Udah ah, ayo cepetan. Mark udah nunggu didepan. Kasian suami gue, udah disantap nyamuk kali ya"

"Mana gue tau, gue kan Peri Kayangan"

"Bodo Njun bodo. Cepetan", Haechan langsung menarik Renjun menuju ke depan. Tempat dimana Mark sudah menunggu.

"Udah siap? Ayo berangkat", kata Mark setelah melihat kedatangan Haechan dan Renjun.

"Mark, lo tau gak, tadi kata Echan, dia mau masukin lo ke dalam botol terus lo nya dikubur bareng kenangan kalian berdua. Soalnya tadi kata Echan dia mau nyari suami baru untuk jadi pendamping hidup dia", ujar Renjun saat sudah berada dihadapan Mark.

"Chan", Mark menatap Haechan dengan tatapan menyelidik.

"RENJUN MAH SEMBARANGAN! GUE GAK ADA NGOMONG GITU YA!", protes Haechan dengan kekuatan ngegasnya.

"Ih lo gak boleh bohong. Tadi kan lo sendiri yang ngomong gitu ke gue", balas Renjun dengan wajah tanpa dosa nya.

"Ih Sayang, Renjun ledekin aku. Marahin dong", kata Haechan yang kini sudah bergelayut di lengan sang Suami.

"Dih ngaduan", cibir Renjun.

"Udah udah, ntar aja lanjut berantemnya. Kita berangkat sekarang. Jeno udah nungguin Renjun disana", lerai Mark.

"Disana mana?", tanya Renjun.

"Ada. Udah ayo sekarang kita berangkat"

"Eitt bentar dulu. Njun, kita lanjut bentar ya berantemnya", kata Haechan yang kini sudah menepuk-nepuk pundak Renjun.

[✔]𝐌𝐲 𝐀𝐧𝐧𝐨𝐲𝐢𝐧𝐠 𝐁𝐨𝐲 || 𝐍𝐨𝐑𝐞𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang