11. Kembali Kesekolah

323 15 0
                                    

Happy Reading this book 🤗
Jangan lupa Vote dan comment ya oke👌

Sinar mentari yang menerobos masuk ke dalam kamar Keisya yang sedang tertidur nyenyaknya. Kei bangun dari tidurnya secara perlahan karena merasakan sakit di sekujur tubuhnya itu.

"Aduh...." rintih Kei saat pinggangnya itu terasa nyeri sekali.

"Ya Allah, badan Kei sakit banget," lirih gue yang hampir saja menangis karena merasakan sakit yang luar biasa ini.

"Sakit banget sih," keluh Kei saat tak sadar tangan Kei sebelah kanan menempel pada sandaran ranjang dan itu rasanya sakit banget.

Gue melihat jam yang ada di atas nakas. Jam itu menunjukkan jam 6 pagi. Kei beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi membawa handuk serta pakaian seragam untuk hari ini. Hari ini adalah hari senin

Selesai mandi, Kei berjalan ke arah cermin dan berdanda dengan natural demi menutupi luka lebam yang ada dipelipis mata. Memakai bedak yang tipis dan memakai lipblam berwarna pink. Tiba tiba Handphone yang ada disamping Kei berbunyi. Kei mengambil Gawai dan disana nama Rifanka yang menelfon gue pagi pagi gini.

"Kei, loe bareng gue aja ya, gue jemput," ucap Rifa yang ada disebrang sana.

"Assalamualaikum Fa," tegur Kei mengingatkan Rifa untuk mengucapkan salam terlebih dahulu.

Kei mendengar kekehan yang ada disebrang sana.

"Iya, iya maaf maaf. Assalamualaikum Kei," ralat Rifa yang meralat ucapannya itu."

"Wa'alaikumsalam, gitu dong," jawab Kei yang menjawab salam dari Rifa itu.

"Ngapain loe telfon gue pagi pagi gini?" tanya Kei yang bingung kenapa Rifa menelfonnya pagi seperti ini.

"Gue mau jemput loe ya, gue udah ada dijalan," jawab Rifa.

"Loe nyetir sambil nelfon gue gitu," pekik Kei yang mendengar kalau Rifa menyetir sambil menelfon dirinya itu.

"Ya enggak lah Kei, gue berhenti dulu baru nelfon loe. Ya kali gue mau bahayain diri gue sendiri," ucapnya dengan malas dan jengah.

"Baguslah kalau gitu, jangan seperti ini lagi Fa," ujar Kei.

"Iya Kei," ujar Rifa

"Hati hati Fa," ujar Kei.

"Tunggu ya Kei, 10 menit lagi gue sampai kok," ucap Rifa yang ada disebrang sana itu.

"Oke Fa, hati hati ya loe dijalan," kata Kei sambil mengingatkan Rifa.

"Siap Kei," balas Rifa.

Setelah itu Rifa memutuskan sambungan telponnya. Kei menaruhnya kembali di samping dirinya duduk. Kei kembali bercermin memastikan tak ada yang melihat lukanya. Kei berjalan mengambil tas yang ada di atas ranjanganya itu.

Kei keluar dan turun tangga dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. Kei melihat keluarganya itu sedang makan dan tertawa bersama tanpa adanya dirinya di antara mereka. Kei berjalan ke arah mereka dengan senyuman.

"Selamat pagi," sapa Kei kepada mereka yang ada di meja makan itu.

Mereka tak ada yang menjawab sapaan baik dari Kei, mereka malah asyik mengobrol satu sama lain. Kei hanya tersenyum tipis melihat semua orang tak ada yang menganggapnya ada itu.

"Ngapain sih loe masih ada disini? Ganggu selera makan gue aja," ucap Kayla.

"Iya ngapain sih loe masih aja disini," imbuh Diana dengan nada yang sinisnya.

"Sana dech pergi, kehadiran kamu disini itu cuman Benalu," ucap Bunda sambil mengusir Kei dan menekan kata Benalu.

Kei hanya tersenyum dan menghampiri kedua orang tuanya. Sintyia dan Herdiansah hanya diam bingung karena Kei menghampirinya bukannya pergi menjauhi mereka.

KEISYA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang