15. Perhatian Vano.

288 17 0
                                    

Happy Reading this book 🤗
Jangan jadi silent readers ya dan jangan lupa follow akun wp aku juga Oke👌😉

Setelah bekerja di caffe itu seharian, Kei ganti baju karena waktu bekerjanya telah usai. Kei keluar dari ruang ganti dengan pakaian yang awal ia masuk kerja di sini.

"Mba, Kei pulang dulu ya." Kei pamit pada Riska dan Fina yang sedang membereskan semuanya.

"Sudah selesai semua Kei?" tanya Riska pada Kei.

"Iya Mba sudah selesai kok," balas Kei.

Setelah itu Kei keluar dari caffe itu untuk berjalan ke arah jalan raya. Fina dan Riska hanya melihat Kei yang keluar itu. Mereka kasihan terhadap Kei karena mereka sudah di ceritakan oleh Kei.

"Gue kasihan sama Kei," ujar Fina pada Riska yang ada di sampingnya itu.

"Iya Fin gue juga kasihan sama dia," balas Riska yang masih fokus melihat Kei yang sedang menunggu angkutan umum untuk pulang ke rumahnya.

Kei terus menunggu angkutan umum untuk pulang tapi tidak ada tanda-tanda ada angkutan umum.

"Aduh gimana ya enggak ada angkutan lagi," gumam Kei dengan gelisah karena tidak ada angkutan yang lewat di depannya.

"Aduh bisa di marahin sama Bunda," ujar Kei dengan cemas karena takut di marahin.

Tiba-tiba di depannya ada sebuah motor. Kei bingung siapa pengendara motor itu. Ia cemas, takut orang yang di depannya itu orang jahat yang akan melukainnya. Kei siap-siap untuk melarikan diri dari tempat itu karena oranv yang ada di depannya terus saja mendekat padanya.

Orang itu terus saja mendekat ke arah Kei. Sedangkan Kei terus saja ketakutan karena orang terus mendekati dirinya.

"Jangan sentuh gue, gue mohon jangan sentuh gue," gumam Kei dengan ketakutan.

Orang itu terus saja mendekat, Kei bertambah ketakutan karena orang itu terus mendekati dirinya.

"Jangan sentuh gue," rancau Kei ketakutan.

"Jangan takut ini gue Kei," ujar orang itu.

"Siapa lo dan mau apa lo sama gue?" tanya Kei dengan gemetaran.

"Gue Vano, Kei lo jangan takut sama gue," ucapnya yang ternyata Vano.

Orang yang ada di depannya ternyata di cowok tengil yang membuatnya ketakutan. Kei membuka matanya dan melihat Vano yang sedang tersenyum padanya.

"Vano, lo bikin gue takut aja. Gue kira orang yang mau culik gue tau enggak sih," ucap Kei yang memukul dada Vano yang ada di depannya itu.

"Iya maaf Kei, gue enggak ada niatan ngerjain atau bikin lo ketakutan kok," kata Vano pada Kei tang ada di depannya ketakutan.

"Ampun Kei jangan pukulin gue lagi, sakit tau," ujarnya yang kesakitan karena Kei memukul dadanya itu.

Kei berhenti memukul dadanya Vano dan menatap Vano yang masih tersenyum padanya. Vano menatap Kei dalam banget, sedangkan Kei yang di tatap seperti itu hanya menyeritkan dahinya karena bingung mengapa Vano menatapnya seperti itu.

"Kenapa lo natap gue seperti itu?" tanya Kei dengan heran karena Vano menatapnya aneh.

"Lo cantik," balas Vano yang masih saja menatap Kei yang ada di depannya itu.

Kei bingung kenapa Vano bilang dirinya cantik padahal dirinya itu biasanya saja.
"Hah?" tanya Kei yang kebingungan kenapa dirinya di bilang cantik oleh Vano.

"Lo kenapa masih ada di sini?" tanya Vano yang mengalihkan pembicaraan itu.

"Oh iya gue masih ada di sini karena dari tadi enggak ada angkutan atau taksi yang lewat di depan gue," ujar Kei yang menjelaskan kenapa dirinya masih ada di sini.

KEISYA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang