26. Berkata Jujur

318 16 3
                                    

Happy Reading this book dan jangan jadi silent readers ya🙂👌

"Gue adalah kembaran Kayla." Tiba-tiba Kei berkata seperti itu.

"Apa, lo kembaran Nenek Lampir," ucap Indah dan Ara yang kaget secara bersamaan.

Ana dan Rifa juga sebenarnya kaget tapi mereka menutupinya kekagetan itu dengan wajah yang tenang.

"Serius loh?" tanya Indah yang masih belum percaya.

"Iya gue serius banget, gue adalah Kembaran Kayla dan anak terakhir dari keluarga Mahendra serta adik dari Reza Putra Mahendra." Lagi-lagi ucapan dari Kei membuat mereka tercengang kaget mendengarnya.

"Kei, lo serius kan? Nggak lagi bercanda?" tanya Ara.

"Iya, gue serius dan nggak bercanda sama sekali," jawab Kei tenang.

"Kenapa lo nggak cerita sama kita berempat?" tanya Rifa.

"Gue ... gue belum siap untuk cerita sama kalian. Gue takut," jawab Kei pelan.

"Lo nggak percaya sama kita Kei?" tanya Indah.

"Bukan gue nggak percaya tapi gue belum siap saja," elak Kei.

"Iya deh," ucap Indah.

"Ceritain sama kita tentang hidup lo," pinta Rifa.

"Oke gue cerita," balas Kei.

Setelah itu Kei menceritakan semuanya tentang kehidupannya. Tentang keluarganya, kembarannya, dan semuanya ia ceritakan kepada para sahabatnya. Tidak ada lagi yang ia sembunyikan lagi tapi satu yang ia tidak ceritakan.

"Ya Allah Kei, sadis banget sih keluarga lo itu," kata Indah kesal karena mendengar kelakuan dari keluarga Kei padanya.

"Kok keluarga lo nggak punya hati sih, kesel gue sama keluarga lo," ujar Ara.

"Kenapa lo nggak keluar saja sih dari rumah itu?" tanya Rifa.

Kei senyum dulu sebelum menjawab "Gue nggak akan keluar dari rumah itu sebelum mereka sendiri yang nyuruh gue keluar"

"Tapi Kei ...," ucapan Rifa di potong Kei.

"Nggak ada tapi-tapian Fa, gue nggak akan keluar dari rumah itu," ucap Kei memotong ucapan Rifa tadi.

"Terus apa yang akan lo lakuin Kei? Apa lo akan tetep bertahan sama perlakuan mereka sama lo?" tanya Ana serius.

"Gue nggak tahu Na, gue bingung harus apa biar mereka anggap gue ada," jawab Kei.

Kei bingung, ia harus bertahan hidup di rumah itu atau keluar dari rumahnya? Ia juga bingung apa yang harus ia lakukan untuk bisa mengganggap bahwa dirinya itu ada.

"Gue bingung," ucap Kei.

"Sabar Kei,"

"Jangan nyerah gitu saja Kei, kalau lo butuh apa-apa kita pasti bantu dan selalu ada di samping lo Kei," ujar Ana yang membuat Kei menjadi terharu.

Kei terisak pelan karena terharu mendengar ucapan dari para sahabatnya yang bisa menguatkan dirinya. Ia tidak menyangka sahabatnya tidak akan meninggalkan dirinya di saat susah begini.

"Makasih ya gaes, kalian selalu ada di saat gue susah atau gimana," ucap Kei terharu.

"Santai aja Kei, kita kan keluarga yang harus saling menguatkan satu sama lain. Jadi nggak perlu sungkan buat cerita apa pun sama kita Kei," ujar Indah yang tambah membuat Kei tambah terharu.

KEISYA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang