35. Pembelaan dan kemarahan

442 20 1
                                    

Hari ini double up ya
Semoga kalian suka ya sama part sebelumnya dan sekarang.
Jangan lupa Vote dan comment ya semua heheh

Kei sudah menceritakan semuanya kepada Ana dan juga Kenzi. Awalnya mereka berdua kaget sekaligus marah pada keluarga Kei tapi apa boleh buat Kei melarang mereka berdua pergi ke kediaman Mahendra.

"Sabar ya Kei, gue sama yang lain akan bantu lo sebisa mungkin," ucap Ana menenangkan Keisya yang masih menangis dipelukannya itu.

"Iya Kei."

"Apa Reza tahu kalau lo di usir sama mereka?" tanya Kenzi.

"Enggak, Abang lagi tidur jadi nggak tahu kalau gue sudah nggak ada di rumah itu lagi," jawabnya.

"Terus lo mau tinggal dimana sekarang?"

"Nggak tahu, gue bingung kemana gue mau tinggal sekarang ini," jawab Kei

"Gimana lo tinggal di sini aja sama kita," usul Ana.

"Nggak Na, gue nggak mau repotin keluarga kalian dengan adanya gue tinggal disini," tolak Kei yang menolak usulan Ana yang ingin dia tinggal bersama keluarganya.

"Iya Kei, tinggal disini aja. Nggak ada yang marah kok lo tinggal disini malah  kita seneng ada tambahan anggota keluarga," celetuk Linda, Ibunda si kembar, Kenzi dan Ana.

"Mama."

"Tante."

Ucap mereka bertiga kaget menatap siapa yang berbicara tadi. Linda duduk kursi yang kosong dan menghadap ke arah mereka bertiga.

"Mama sudah dengar semuanya. Mama nggak menyangka kalau Shintya bisa setega sama anak bungsunya," ucap Linda yang tidak percaya akan fakta itu.

Linda benar tidak percaya bahwa Shintya, sahabatnya akan berbuat setega itu dengan anak bungsunya. Ia kira Shintya orang yang menyayangi semua anak anaknya tapi ternyata tidak begitu.

"Kei, tinggal disini aja ya sama kita. Kamu jangan merasa nggak enak, nggak akan ada yang melarang kok buat kamu tinggal disini," pinta Linda.

Kei bingung akan menjawab apa. Ingin menolak tapi tidak enak melihat wajah memohon dari Ana dan Linda.

"Gue mohon mau ya Kei tinggal disini," pinta Ana lagi.

Kei menatap ke arah Ana lalu menjawabnya, "ia gue mau tinggal disini. Tapi cuman sementara ya."

"Asyik, gue punya temen tidur," ucap Ana lalu memeluk tubuh Kei yang ada di sampingnya itu.

"Sana Na bawa Kei ke kamar kamu untuk beristirahat," suruh Linda.

"Iya Ma." Ana membawa Kei ke kamarnya dan Ana yang membawa koper milik Kei.

Mereka berdua sampai di dalam kamar milik Ana. Kei merebahkan tubuhnya di ranjang Ana dan memejamkan matanya karena tubuhnya yang lelah.

"Mandi dulu sana Kei baru lo tidur," ucapnya.

"Nanti Na, gue capek pengen rebahan dulu."

"Keisya, mandi."

"Nanti."

"Sekarang."

"Nanti."

"Sekarang."

"Ck, oke oke. Gue sekarang mau mandi," ucap Kei mengalah dan pergi ke kamar mandi padahal ia sedang mager untuk mandi.

"Disuruh mandi aja susah amat kaya disuruh ngapain aja," gerutu Ana pelan.

KEISYA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang