36. Kecelakan

697 27 1
                                    

Happy Reading gaes, jangan lupa vote ya dan juga comment oke biar tambah semangat.

I bulan kemudian

Setelah kejadian dimana Kei yang diusir dari rumahnya dan kemarahan Reza kepada Bunda serta kedua saudaranya. Reza sudah menemukan Kei dan membawanya untuk tinggal bersamanya disebuah apartemen. Benar, Reza tidak lagi tinggal dengan keluarganya. Melainkan dengan Kei di sebuah apartemen miliknya.

Sekarang, Reza dan Kei sedang berada di supermarket untuk berbelanja bulanan untuk di apartemen miliknya.

"Sudah semuanya Dek?" tanya Reza yang masih mendorong troli belanjaannya.

"Bentar lagi Bang," jawab Kei yang masih fokus mencari bahan yang belum ada.

Kei terus mencari bahan yang belum ada di trolinya. Dan akhirnya ia menemukan beberapa barang yang belum ada.

"Ayo Bang, bayar," ajak Kei menarik tangan Reza menuju ke kasir.

Penjaga kasir itu mulai menghitung harga dari belanjaan mereka. Setelah menghitung dan menyebutkan jumlahnya, Reza membayar dengan kartu kredit miliknya.

"Mau kemana lagi?" tanya Reza saat susah ada di parkiran dan memasukan belanjaannya di dalam mobilnya.

Kei tidak menjawab tapi dia menatap ke arah depan fokus dan langsung bergumam, "Bunda Kayla."

Kei melihat Shintya dan Kayla sedang ada di sebrang jalan. Sepertinya habis ke caffe dan mau menyeberang. Kei melihat ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang menuju ke arah mereka tanpa mereka sadari. Tanpa mendengarkan ocehan dari Reza, Kei langsung berlari ke arah mereka dan mendorong tubuh mereka agar tidak tertabrak mobil.

Tubuh Kei terpental cukup jauh dari mereka. Shintya dan Kayla masih mematung dan syok saat tahu siapa yang menolong mereka.

"Keisya," teriak Shintya lalu menghampiri Kei yang sudah tidak sadarkan diri dengan darah yang mengalir di kepala juga hidungnya.

"Kei, bangun ini Bunda sayang," ucap Shintya menangis.

Kei membuka matanya perlahan karena merasakan tubuhnya yang amat sakit lalu tersenyum saat orang yang ia sayang tidak kenapa napa.

"Bunda," lirih Kei terbata-bata.

"Iya sayang, ini Bunda." Shintya mengelus kepala Kei yang ada dipakuannya.

"Bunda, Kei sayang sama Bunda. Sayang sama kalian semua. Bunda Kei nggak kuat lagi," ucap Kei, setelah itu Kei memejamkan matanya menahan rasa sakit yang luar biasa.

"Keisya, bangun nak," teriak Shintya sampai membuat Reza dan semua orang menghampirinya.

Reza terkejut saat menghampiri mereka dan melihat Kei yang sudah tidak sadarkan diri dengan darah yang terus mengalir di kepala juga hidungnya.
Reza juga melihat Shintya yang sedang memangku kepala Kei. Tanpa basa-basi lagi Reza segera menggendong tubuh Kei dan membawanya ke mobil. Shintya dan Kayla langsung mengekori Reza dari belakang dan ikut masuk ke dalam mobilnya.

Reza langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan yang tinggi agar sampai di rumah sakit dengan cepat. Saat sampai di rumah sakit, Reza kembali menolong Kei dan memanggil suster dengan teriakannya.

Tak lama kemudian, ada beberapa suster yang membawa bankar. Reza menaruhnya di bankar dengan hati hati. Para suster itu mendorong menuju ke ruang UGD. Saat Reza akan masuk, ada suster yang melarangnya untuk masuk.

"Maaf Mas, kalian tidak boleh masuk. Pasien akan ditangani oleh Dokter," larang suster itu.

"Tapi sus, saya ini kakaknya pasien. Dan saya harus menemani adik saya di dalam," kekeh Reza.

KEISYA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang