02. Keputusan tetap Keputusan

5K 478 218
                                    

Ini juga gaada :'D

──




"Nilai kamu makin menurun selama satu semester ini."


Papa Aqeela sedang membaca isi raport anaknya itu. Aqeela dengan lantang langsung tersenyum meremehkan.


"Masih ada semester kedua kelas 11 ini. Papa harap, kamu ikut les. Biar nilai ulangannya gak terlalu kecil," Tambah Papanya itu.


Aqeela mendengus sebal.

"Nanti Papa cari guru lesnya," Lanjut Papa.

Aqeela hanya mengangguk. Kemudian Aqeela menyalimi Papa dan Mamanya yang sedang sibuk melihat isi raport Aqeela. Kemudian Papa Aqeela beres menanda tangani raportnya, lalu Aqeela membawa raportnya.



"Aku pergi," Ucap Aqeela yang membuat orang tuanya menganggukan kepalanya.












──











Sekarang hari pertama masuk sekolah. Semester kedua. Dan Aqeela, tidak pernah tertarik untuk mengikuti les sampai sekarang.


Selama diperjalanan menuju kelasnya, Aqeela kepikiran oleh perkataan Papanya yang akan mencari guru les.


Gadis itu berharap, semoga ia tidak dapat guru les yang menyebalkan dengan memberi soal latihan yang banyak. Aqeela tidak menyukai itu.


"Aqeela!"

Aqeela tersentak kaget. Kemudian ia membalikkan badannya, ternyata yang memanggilnya adalah teman satu-satunya, yaitu Saskia.



Ya, Saskia memang teman satu-satunya Aqeela. Hanya Saskia yang ingin berteman apa adanya bersama Aqeela.


Teman sekelas Aqeela tidak ingin berteman dengan Aqeela. Lantaran karena Aqeela ranking kedua dari bawah.


Ranking kedua dari bawah saja sudah dikucilkan seperti itu, bagaimana jika ranking terakhir atau ranking satu dari bawah?! Aqeela masih bersyukur.


"Eh Kia," Balas Aqeela dengan senyuman khasnya. "Lo mau kemana?"


Jika Aqeela adalah anak dari ranking terbawah, berbeda dengan Saskia. Saskia masuk 10 besar.


Saskia dulu pernah mengajak Aqeela untuk les bersama, tetapi Aqeela dengan cepat menolak. Karena ia sama sekali tidak berminat untuk mengikuti les.


"Gue mau ke kantin. Lapar, belum makan hehe," Jawab Saskia yang berakhir dengan cengiran.


Aqeela mengangguk. "Oh yaudah. Bentar ya, gue mau nyimpen tas dulu."


Saskia mengangkat kedua jempolnya. Lalu Aqeela mulai memasuki kelasnya.

Les PrivatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang