15. Presentasi

2.4K 389 134
                                    

Biasanya, setelah bekerja kelompok, besoknya atau beberapa hari kemudian akan diwajibkan untuk berpresentasi.

Aqeela sangat malas. Apalagi jika ia disuruh untuk berbicara di depan semua orang yang berada di kelasnya itu. Aqeela merasa tidak percaya diri... Tapi, ya sudahlah mau bagaimana lagi?

Kini Aqeela sudah sampai di kelasnya. Ia membawa headsetnya dari tasnya itu. Lalu Aqeela segera memasangkan headsetnya ke telinganya.

Aqeela mengacak lagunya. Lagu pertama yang ia dapatkan yaitu lagu 'Imagination - Shawn Mendes'.

Lalu ia teringat sesuatu.

"Lagu ini, cocok banget sama gue ya? Gue berimajinasi kalo Rassya itu jadi pacar gue. Eh tapi gue gak pernah gitu deh," Ucapnya.

"Dorrr!"

Aqeela menoleh.

Ia sama sekali tidak terkejut. Yang baru mengagetkannya itu adalah Saskia. Lalu Saskia menunjukkan cengiran khasnya.

"Gak kaget," Ucap Aqeela.

Saskia mengercutkan bibirnya. Saskia duduk di sebelah Aqeela. Kemudian Saskia menatap Aqeela dengan tatapan bersalah.

"Dih, kenapa lo?" Tanya Aqeela heran karena Saskia menatapnya seperti itu.

Saskia langsung menggelengkan kepalanya.

Maaf, Aqeela. Batin Saskia.

"Serius, lo kenapa?" Tanya Aqeela sambil melepaskan headsetnya itu dari telinganya. "Sakit?"

Saskia menggeleng lagi. "Gue laper. Ke kantin yuk?"

Aqeela menghela nafasnya. Beberapa detik setelah menghela nafasnya, Aqeela langsung menjitak Saskia dengan keras.

"Kirain kenapa!" Ucap Aqeela jengkel.

Saskia tersenyum. Kemudian Saskia menarik tangan Aqeela. Setelah sampai di kantin, Aqeela dan Saskia langsung duduk.

"Sekarang presentasi," Ucap Saskia dengan tatapan murungnya itu. Aqeela menoleh. "Di kelompok gue, gak tau siapa yang harus pembuka, inti, sama penutup. Senyebelin itu,"

Kini Aqeela tahu. Kenapa Saskia tadi seperti itu. Aqeela langsung menganggukan kepalanya seolah-olah berbicara seperti; 'gue tau gimana rasanya. Sabar aja,'.

"Kelompok gue juga gitu kok. Tapi gue yakin sih. Gue gak bakalan dapet inti. Ya untung aja. Gue juga gak ngehafalin materi itu. Dahlah males," Sahut Aqeela.

Saskia mengangguk.

"Yaudah. Lo mau pesen apa? Biar gue pesenin," Kata Saskia.

Aqeela melihat-lihat menu. Setelah itu, Aqeela menunjuk salah satu menu yang tercantum disana. Kemudian Saskia mengangguk sebagai jawaban.

Saskia mulai memesankan makanan. Saskia meninggalkan ponselnya disini.

Beberapa detik setelah Saskia pergi menuju memesankan makanan, ada Tania yang meneleponnya.

Aqeela mengerutkan keningnya.

"Tania?" Gumam Aqeela.

Panggilan tak terjawab.

Ya.

Dari Tania.

Aqeela sangat penasaran. Mengapa Tania menelepon Saskia? Sebenarnya ada apa?

Dddrrtt

Ponsel Saskia berbunyi lagi. Itu bukan telepon. Melainkan sebuah pesan.

Aqeela melihat sekilas.

Les PrivatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang