"Suheil!"
"Suheil! Tolong bangun! Lo bisa denger gue kan?! Suheil, maafin gue! Huhuhuhu!" Ucap Aqeela sambil diakhiri oleh tangisan.
Entahlah.. Apa yang harus gadis itu lakukan? Ia tidak bisa bertindak apa-apa.
Beberapa orang mengelilingi mereka. Pengemudi mobil itu langsung kabur usai menabrak Suheil.
Untung saja, Aqeela mengingat plat nomornya. Jadi Aqeela bisa melaporkan kasus tabrak lari Suheil ke Polisi.
Aqeela menelepon ambulan. Ia tidak tega melihat Suheil yang sekarang terbaring lemah dengan penuh darah di setiap wajahnya karenanya.
Coba saja, Aqeela bisa melerakan cincin itu. Kecelakaan ini tidak akan terjadi, bukan?!
Tetapi akhirnya, cincinnya musnah.
Ah... Aqeela sangat suka menyalahkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu kepada temannya yang disebabkan olehnya.
"Suheil... Bangun... Gue mohon," Kata Aqeela lagi.
Beberapa detik kemudian, datang teman sekelompok Aqeela. Violetta langsung terkejut ketika melihat apa yang dilihatnya.
Suheil dengan penuh darah, dan Aqeela yang terus-terusan menangis karena melihat Suheil.
Devina langsung menelepon Tania. Tetapi tidak Tania jawab. Melainkan Tania menolak panggilan Devina.
"Udah panggil ambulan kan?" Tanya Devan ketika melihat Suheil di depannya yang sedang terbaring lemah dan Aqeela yang masih nangis sesenggukan.
Aqeela menganggukan kepalanya.
"Aqeela, ini bukan salah lo kok. Kesana yuk, tenangin diri lo dulu," Kata Violetta sembari menarik tangan Aqeela.
Aqeela mengangguk. Kemudian Violetta membawa Aqeela ke Toko depan untuk membelikan minum kepada Aqeela. Karena kelihatannya, Aqeela sangat shock melihat Suheil yang terbaring lemah dengan penuh darah itu.
Aqeela duduk di kursi yang telah di sediakan, sementara Violetta masuk kedalam Toko untuk membelikan Aqeela minum.
"Minum ini dulu ya," Kata Violetta. Aqeela mengangguk.
"M─makasih, V─Viole─ Tta," Sahut Aqeela.
Aqeela buru-buru membawa ponselnya. Ia mencatat plat nomor yang menabrak Suheil itu. Setelah itu, Aqeela mulai memberi pesan kepada Mama.
Mama:
Aqeela:
Mama |
Temenku kecelakaan |
Karena nolongin aku |
Aku gak tau harus gimana |
Aku boleh bunuh diri kan? |"Gila lo?! Aqeela! Please, no! Jangan bunuh diri!" Cegah Violetta.
"Huhuhu," Tangisan Aqeela semakin pecah. "Gue gak pantes hidup! Gue udah nyelakain temen sendiri karena nolongin gue! Gue gak mau masuk penjara!"
"GAK BAKAL LAH! SUHEIL NOLONGIN LO IKHLAS KAN?! DIA JUGA GAK AKAN GUGAT LO SEBAGAI PERCOBAAN PEMBUNUHAN. YANG SALAH TUH PENGENDARA MOBILNYA!" Bentak Violetta.
Aqeela terdiam.
Ia mulai mencari kontak bernama Rassya.
Rassya:
Aqeela:
Rassya |
Gue gak bisa les |
Temen gue kecelakaan |
Karena gue |
Maaf |"Ambulan udah datang. Lo mau ikut sama Suheil ke dalem?" Tanya Violetta. Aqeela mengangguk. Kemudian Aqeela memasuki ambulan dan pergi menuju Rumah Sakit. Aqeela berdoa, semoga Suheil tidak kenapa-kenapa. Aqeela merasa sangat bersalah atas semua ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Les Privat
FanfictionKetika Aqeela menyukai guru lesnya yang bernama Rassya Hidayah. Namun, bagaimana jadinya ketika ada satu rahasia besar yang disembunyikan oleh orang tuanya? Akankah Aqeela tetap menyukai Rassya? Ternyata kebenarannya seperti itu. 「 © Cop...