23. Kenyataannya Seperti Itu

2.3K 337 202
                                    

"Jujur, ada yang Ibu sembunyikan, kan?" Tanya Rassya yang membuat Bu Jessica terdiam.

Sudah Rassya tebak, pasti Bu Jessica akan berekspresi seperti itu.

"Tidak ada yang Ibu sembunyikan." Balas Bu Jessica dengan wajah khawatirnya itu. "Kamu kesini, sebenarnya untuk apa sih?"

"Ya saya udah biasa kesini. Ibunya aja yang gak liat. Lagian semua Guru disini tau siapa saya," Balas Rassya santai.

Bu Jessica mengangguk.

Rassya segera memberikan kertas ulangan milik Aqeela kepada Bu Jessica.

"Aqeela cuma salah dua," Ucap Rassya tiba-tiba. "Ibu tadi ngapain rebut hak milik saya?" Tanya Rassya.

Bu Jessica mengerutkan keningnya. Apa maksud remaja di depannya ini? Hak milik saya, katanya? Apakah Aqeela dan Rassya berpacaran?

"Hak milik saya?" Tanya Bu Jessica yang mengulangi perkataan akhir Rassya.

"Ya hak milik saya? Kan tadi kertas punya Aqeela ada di tangan saya," Jawab Rassya.

Bu Jessica mengangguk. Kemudian Guru itu fokus lagi memeriksa kertas ulangan.

"Bu, saya boleh tanya?" Pinta Rassya.

"Tanya apa?" Sahut Bu Jessica.

"Kalau saya boleh tau. Kenapa Ibu memanipulasi nilai Aqeela? Lalu, ada hubungan apa Ibu dengan Tania dan juga Saskia?" Ucap Rassya.

Shit. Bu Jessica tidak bisa berkata-kata lagi. Kenapa Rassya tahu, jika dirinya memanipulasi nilai Aqeela?

"Oh ralat. Bukan cuma Aqeela yang nilainya dimanipulasi. Tetapi Sandrinna dari IPA 6 juga Ibu manipulasi, kan?" Tambah Rassya.

Skakmat.

"Kalau iya, memang kenapa?! Lagian yang manipulasi nilai Aqeela dan Sandrinna bukan hanya Ibu!" Sahut Bu Jessica.

Benar-benar. Rassya tidak habis pikir dengan Guru di SMA ini. Bagaimana bisa... Seorang Guru menerima suapan dari murid?

Walaupun itu hal yang biasa, tetapi Rassya tidak biasa. Dalam angkatannya sama sekali tidak ada hal seperti ini.

Rassya sangat kesal.

Apalagi Aqeela─ anak didik lesnya itu yang terkena hal seperti ini. Aqeela harus rela melihat nilainya yang semakin hari semakin kecil hanya karena suapan teman sekelasnya.

"Ibu, nyadar gak sih? Perlakuan Ibu kaya gini bisa saya laporkan ke Kepala Sekolah?" Tanya Rassya yang ditambahi dengan tatapan dinginnya itu.

Bu Jessica terdiam. Lalu Bu Jessica merebut kertas milik Aqeela dari tangan Rassya.

"Kalau kamu tanya. Kenapa Ibu melakukan ini," Ucapnya menggantungkan kalimatnya itu.

"Itu karena .... Tania menyuap Ibu. Awalnya Ibu tidak tergoda oleh suapan Tania. Tetapi, karena Ibu membutuhkan uang untuk keperluan anak Ibu, jadi Ibu ambil saja uang dari Tania itu." Jelas Bu Jessica.

Kini Rassya yang terdiam. Apakah Bu Jessica benar-benar membutuhkan uang? Tetapi mengapa cara mendapatkan uangnya itu, melalui hal seperti itu?

"Ibu single parent. Yang harus memenuhi apa kemauan anak Ibu," Tambah Bu Jessica.

"Saya ngerti. Saya lebih menderita dari Ibu. Saya dibuang oleh orang tua saya ketika saya masih kecil. Hingga saat ini, saya belum bisa menemukan orang tua saya yang membuang saya," Sahut Rassya.

Bu Jessica mengerutkan keningnya.

"Alasan Tania menyuap saya, karena Mama dan Papanya sangat terobsesi oleh nilai. Jadi mau tidak mau, Tania harus mempunyai nilai sempurna. Jika tidak, dia akan disiksa oleh orang tuanya." Ucap Bu Jessica.

Les PrivatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang