24. Kenyataan Lagi

2.6K 368 449
                                    

Pinter itu gak harus tentang ranking. Kalau kalian lagi ada masalah, terus bisa menyelesaikan masalah itu sendiri, kalian udah termasuk pinter. Bukan pinter lagi, kalian luarbiasa pinter.  ─Aqeela Calista




──

"TAPI KITA HARUS CEPAT KASIH TAU AQEELA YANG SEBENARNYA! KENYATAANNYA HARUS SEGERA DIUNGKAP, PA!" Bentak Mama Aqeela.

Mama dan Papa Aqeela sedang ribut. Dikarenakan mereka berbeda pendapat.

Mama mengusulkan agar Aqeela harus cepat-cepat tahu kenyataannya. Tetapi Papa menentang itu.

Papa mengkhawatirkan, jika Aqeela mengetahui semuanya, nanti keluarga ini akan hancur. Entahlah. Papa sangat sayang dengan keluarga ini.

"PAPA MAU, KALAU ANAK KITA JATUH CINTA SAMA SAUDARANYA SENDIRI?! SAUDARA KANDUNG LAGI!" Bentak Mama lagi.

Papa memegang kepalanya lalu menampar Mama dengan kasar. Rasanya Mama ingin menampar balik. Namun menurutnya, ini adalah kesalahannya.

"Awh," Ringis Mama karena kesakitan telah ditampar oleh Papa.

Ya, benar. Sebenarnya Rassya adalah anak kandung Mama dan Papa Aqeela. Rassya dibuang ketika masih bayi karena Mama dari Papa Aqeela tidak menginginkan cucu laki-laki.

Kejam? Memang. Mama pun menyesal karena membuang anak laki-lakinya itu. Mama lah yang memberi nama 'Rayensyah Rassya Hidayah'.

Makanya ketika waktu itu, Mama bertanya 'Siapa nama aslimu?' kepada Rassya lewat chat. Lalu Rassya menjawab dengan jujur.

Mama merasa bersalah karena telah membuang Rassya. Mama juga tahu, pasti Rassya selama ini akan mencarinya.

Makanya Mama dulu pernah memberhentikan Aqeela yang les bersama Rassya. Karena Mama tahu, Aqeela pasti menyukai Rassya.

"Aqeela suka sama Rassya, Pa," Jelas Mama.

Papa menghela nafasnya. "Lalu, kita harus bagaimana?! Kita harus jujur kepada Aqeela bahwa Guru lesnya itu adalah Kakak kandungnya yang sudah kita buang bertahun-tahun lalu?!" Sahut Papa.

Mama mengangguk sembari menangis. Sangat sakit hati ketika mendengar nama 'Rassya'. Mama merasa bersalah.

"Lagian kenapa sih Rassya dulu harus dibuang?! Dibuang, itu bukan ide ku! Itu ide mu! Aku gak pernah mengusulkan ide seperti itu! Kalau saja bukan keinginan gila dari Mama mu, hidupku bersama anak-anakku akan tenang-tenang saja!" Ketus Mama.

"JAGA OMONGANMU!" Balas Papa tak kalah ketus. "SEKARANG MAU MU APA?!"

Mama sudah tidak peduli. Sangat tidak peduli jika setelah ini Papa akan mengugat cerainya atau apapun selain itu.

Yang Mama inginkan ... Aqeela dan Rassya tinggal serumah layaknya Adik dan Kakak.

Walaupun itu tidak mungkin.

Mama pun penasaran. Siapa yang merawat Rassya dari kecil hingga besar seperti itu? Apakah ada orang yang tidak mempunyai anak sehingga mengangkat Rassya menjadi anaknya ... Atau Rassya dititipkan kepada panti asuhan? Atau juga ... Rassya diurus oleh tetangganya?

Tidak bisa terpikirkan oleh Mama.

"Rassya tinggal disini bareng kita. Layaknya keluarga kecil yang bahagia." Jawab Mama.

"Apakah kamu pernah berpikir? Memangnya Aqeela atau Rassya akan menerima jika mereka terlahir sebagai Adik dan Kakak? Aku yakin pasti nggak! Pasti salah satu dari mereka bakalan kabur dari kota ini." Ucap Papa.

Les PrivatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang