Ya. Sekarang Aqeela akan melakukan kerja kelompok bersama kelompok PKNnya itu.
Sebenarnya Aqeela sangatlah malas. Aqeela sudah menduga, bahwa ia ketika sampai sana, pasti akan disuruh-suruh dan di anak buahkan oleh Suheil.
Ya tidak apa-apa sih. Karena itu juga demi nilai Aqeela juga. Tetapi, Aqeela yakin, jika nilainya lebih besar dari pada Tania, pasti akan di manipulasikan lagi.
Sekarang sudah pulang sekolah. Aqeela langsung menghampiri Suheil dan anggota kelompok PKNnya itu. Lalu Suheil memutuskan untuk membeli makanan terlebih dahulu.
"Bentar. Kalian masuk ke mobil dulu aja. Gue sama Naufal mau beli makanan dulu," Ucap Suheil.
Anggota kelompok PKN Aqeela ada enam orang. Yang terdiri dari ia sendiri, Devan, Devina, Naufal, Suheil, dan Violetta.
"Yaudah," Ucap Aqeela yang kemudian mengikuti teman-temannya itu.
Kini Aqeela dan teman sekelompoknya itu sudah memasuki mobil Suheil. Aqeela langsung duduk di sebelah Devina.
Mengingat jika Devina adalah teman dekatnya Tania, Aqeela langsung menatap Devina secara intens dan ia memalingkan wajahnya.
Males. Batin Aqeela. Kenapa gue harus sekelompok sama temennya Tania sih? Ah gapapa deh. Masih untung gue gak sekelompok sama Tania.
"Kenapa?" Tanya Devina.
Deg.
Jantung Aqeela berdetak lebih kencang dari biasanya. Apa Devina menyadari jika Aqeela sedang menjulidkannya?
"Kenapa apanya?" Tanya Aqeela balik.
"Kenapa lo liatin gue pake tatapan sinis?" Tanya Devina.
"Dih pede lo. Gue cuma liatin doang, gak boleh emang?!" Ucap Aqeela dengan nada yang sedikit tinggi dari biasanya.
"Udah ih! Kenapa malah jadi ribut?!" Sahut Violetta. "Sini gantian duduknya, gue jadi di tengah ya!"
Aqeela memalingkan pandangannya menjadi menatap kearah jendela di sebelahnya. Kini Violetta duduk diantara Aqeela dan Devina. Violetta duduk di tengah.
"Lama banget," Ucap Devina. Kemudian ia membuka ponselnya.
Ddrrtt
Ponsel Aqeela mengeluarkan notifikasi. Aqeela langsung membawa ponselnya dari saku roknya itu.
Dari Devina.
Ada apa dengan gadis itu? Kenapa setelah meributkan hal tadi, ia langsung memberi sebuah pesan kepada Aqeela melalui ponselnya itu?
Devina:
Devina:
| AqeelaAqeela menatap Devina dengan tatapan heran. Lalu Devina menatap balik Aqeela, yang kemudian Devina memberi isyarat melalui matanya yang berkata 'Bales dulu chat gue'.
Aqeela:
Apa |Devina:
| Lo tau kan, kalo Tania suka sama Suheil?
| Gue tau, kalo Suheil suka sama lo
| Gue mohon, lo jangan suka sama Suheil
| Kasian TaniaAqeela:
Suheil... Suka sama gue? |
Lo tau dari siapa? |Devina:
| Dah keliatan, dari cara dia natap lo kaya gimana. Pas dia ngomong sama lo juga. Ya intinya keliatan banget kalo dia itu suka sama loAqeela:
Terus, |
Gue harus jauhin Suheil gitu? |
Gue aja temenan biasa sama dia |
Aneh banget lo |Devina:
| Gue tau
| Lo pasti benci sama Tania
| Tapi,
| Apa lo gak kasian sama Tania?
| Dia udah berusaha mempertahankan ranknya untuk membanggakan orang tuanya, terus untuk dia bisa dipandang lebih baik sama Suheil.
| Gue juga cuma minta buat lo jauhin Suheil doang
| Ya emang sih, kalian cuma temenan biasa
| Tapi gue gak bisa biarin dong, temen gue jadi sadgirl
KAMU SEDANG MEMBACA
Les Privat
FanfictionKetika Aqeela menyukai guru lesnya yang bernama Rassya Hidayah. Namun, bagaimana jadinya ketika ada satu rahasia besar yang disembunyikan oleh orang tuanya? Akankah Aqeela tetap menyukai Rassya? Ternyata kebenarannya seperti itu. 「 © Cop...