16. Dia

2.4K 390 178
                                    

"Gue duluan. Ada urusan," Ucap Aqeela kepada Saskia. "Oh iya Kia. Lo mau kemana? Nungguin siapa?"

"Gue mau ke Ruang Guru. Nungguin Tania," Jawab Saskia.

Aqeela mengangguk pelan. "Oh gitu. Yaudah, gue duluan ya," Sahut Aqeela kemudian tersenyum.

Tersenyum terpaksa sebenarnya.

Aqeela mulai berjalan. Karena jarak antara sekolah dengan Cafe Rainbow itu lumayan dekat. Jadi Aqeela memutuskan untuk berjalan agar hemat ongkos.

Beberapa menit kemudian, Aqeela sampai di Cafe Rainbow. Tidak ada siapa-siapa selain dirinya.

Aqeela berpikir. Apakah Rassya dan pacarnya itu masih berada di perjalanan? Ya sudahlah. Aqeela akan menunggu sampai mereka datang.

Tidak lama setelah itu, Rassya dan pacarnya datang menggunakan mobil. Aqeela menunggu kedatangannya untuk memasuki Cafe Rainbow.

Aqeela tidak terlalu jelas melihat wajah pacar Rassya. Karena kebetulan, pacarnya Rassya masih berada di luar Cafe. Maksudnya, masih berada di luar. Belum kedalam.

Beberapa detik setelah itu, Rassya dan pacarnya memasuki Cafe. Aqeela sangat terkejut dengan pacarnya Rassya.

Secantik itu?

Ya. Bahkan sangat.

"Diem lo ah jangan kaget," Ucap Rassya.

Aqeela tersenyum kaku. Lalu, pacarnya Rassya mengajak berkenalan dengan Aqeela.

Gue harus tikung nih. Batin Aqeela.

"Alexandra Vallerie. Panggil Alexa." Ucap pacar Rassya─ Yang bernama Alexandra itu.

Aqeela mengangguk. "Aqeela Calista. Panggil Aqeela, Qeela, atau Qeel. Terserah sih senyamannya aja. Gue mantan anak didiknya pacar lo," Sahut Aqeela.

Rassya terkejut. Aqeela, sepercaya diri itu.

Alexa tersenyum.

Sepertinya, jika Aqeela dan Rassya bertemu pasti akan bersama Alexa. Aqeela berdecak malas.

"Kenapa?" Tanya Rassya. "Oh iya. Gue gak bisa lama-lama disini. Ada urusan,"

Aqeela mengangguk mengerti. "Ada urusan atau mau pacaran? Kalo mau pacaran disini aja. Gue udah biasa jadi nyamuk,"

Rassya langsung menepuk kepalanya secara pelan. Lalu Alexa tertawa karena tingkah lalu Aqeela ketika sedang berbicara sangatlah tidak disaring.

"Iya. Disini aja," Sahut Alexa kepada Rassya.

Disini, Rassya hanya bisa menganggukan kepalanya. Tidak berbeda jauh dengan Aqeela, Aqeela malah mengangguk di dalam hati. Entahlah, memang tidak bisa. Tetapi Aqeela sangat senang sekarang.

Aqeela jadi ingin menjadi pelakor diantara hubungan Rassya dan Alexa.

Gila! Gak lah! Batin Aqeela.

"Mana soal-nya? Jangan PHP ya lo," Ucap Aqeela.

Rassya langsung memberikan soal-nya kepada Aqeela.

"Oh iya. Gue mau ngobrol sama Rassya. Lo gapapa sih disini aja. Tapi lebih baik ke toilet dulu atau kemana lah terserah lo. Soalnya ini penting," Tambah Aqeela.

Alexa tertawa. "Kalo disini, gapapa kan? Lebih baik gue disini. Mau ngawasin pacar gue,"

Aqeela tertawa hambar. "Serius, gak akan gue embat pacar lo. Yaudah deh, kalo gak mau gapapa. Disini aja. Dengan syarat, lo harus pake headset biar gak denger obrolan gue sama Rassya."

Les PrivatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang