"Mau kemana, Ran?" tanya Surya saat tau adiknya akan keluar rumah.
"Cari buku sama mau nonton."
"Sama siapa? Bentar, Abang temenin."
"Apaan sih, Bang? Kiran mau pergi sama Kak Brian."
"Oh iya.. Abang lupa kamu udah punya pacar," sindir Surya dengan sinis.
"Abang." Kirana hanya menatap datar abangnya.
"Haha ya udah.. Kalo kamu seneng, Abang juga seneng." Surya tersenyum sendu sambil mengusap rambut Kirana.
Hati Kirana sebenarnya sakit melihat senyum itu. Entah kenapa bukan respon itu yang ia bayangkan akan Surya berikan padanya.
"Perasaan baru kemarin kamu nangis kalo Abang tinggal main, nangis minta ditemenin kalo mimpi buruk, sekarang giliran Abang yang ditinggal sendiri."
"Abang gak seneng liat Kiran udah gede?" lirih Kirana mendengar kalimat Surya barusan.
Surya hanya mengeleng sambil tertaea kecil, "Ya enggak gitu dong." Lalu kembali mengusap surai Kirana dengan sayang.
"Permisi? Eh.. gue gak ganggu kan ini?" kata Brian yang baru datang, dan menginterupsi.
"Eh masuk Bri, udah tuh Brian udah dateng. Berangkat sana, jangan malem-malem ya pulangnya."
Surya mengusap rambut adiknya untuk sekali lagi lalu menepuk bahu Brian pelan, Brian yang paham maksud Surya hanya membalas dengan anggukan.
.
.
.Brian dan Kirana melihat kontes hewan peliharaan di tengah hall sebuah mall besar di kota mereka.
"Waah keren, yang ini juga lucu banget.. Kamu liat itu gak, Ran?"
Brian menghentikan ucapannya saat melihat orang di sebelahnya hanya menatap kosong ke depan. Brian pun menarik Kiran duduk ke tempat yang lebih tenang. "Kenapa? Mau cerita gak?"
"Kok jadi gini, ya? Gue bikin semua orang sedih, ya? Gue ngerasa jahat banget, kalo bahagia di saat semua orang sedih."
"Semua orang?" Brian mengerutkan dahinya bingung.
"Iya, semua orang. Pertama Abang, gue sendiri yang pengen Abang ngerasain ada di posisi gue, tapi ternyata Abang gak seegois gue. Sekarang Abang malah sedih gara-gara keegoisan gue juga, dia malah ngejauh dari Alena gara-gara gue, dan sekarang gue sakit liat Abang nahan perasaannya kaya gitu."
Brian masih setia mendengarkan ucapan Kirana.
"Terus Alena.. Dia tau gue adek Abang, dan dia jadi ngejauh dari Abang demi gue sahabatnya. Udah beberapa hari ini Alena juga ijin gak masuk, akhir-akhir ini juga kesehatannya gak stabil.. yang berarti dia lagi banyak nyimpen masalah kan? Semua sedih gara-gara gue. Trus Dean juga...."
''Dean? Dean kenapa?'' tanya Brian.
Kemudian Kirana mengingat kejadian tempo hari bersama dengan Dean.
.
.
.Kirana akhirnya memutuskan untuk menelepon Dean karna ia sulit bertemu dengan pria itu di sekolah.
'Dean, sibuk banget ya? Gak ada yang mau lu omongin ke gue gitu?'
'Hmm? Gak ada, kenapa emang?'
'Gue pacaran sama Kak Brian, lo udah tau kan?'
'Oiya bener, kok lo gak cerita sih? Anyway, selamat ya.'
"Cuman itu? Selamat aja? Hmm maksudnyaㅡ ah, iya ini gue mau kasih tau lo haha," Kirana tertawa canggung, ia sendiri ragu dengan arah pembicaraannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Forelsket
FanfictionForelsket (n.) ㅡthe word for when you start to fall in love. a euphoria in a sense; the beginning of love. Tentang lima siswa dan tiga siswi SMA Nusa Bangsa, dan cerita mereka.