Jangan lupa vote and comentnya kak, biar semangat nulisnya 😘
Drrrrtttt ... Drrrttt ...
Ponselnya bergetar, Dara mengambilnya ternyata ada pesan masuk.
"Nanti malem kumpul di tempat biasa, ada mangsa baru,"
"Siap," Dara membalas pesan tersebut seraya tersenyum cilik.
Malam begitu cepat tiba. Dara sudah rapi dengan celana jins panjang berwarna hitam dengan kaos polos berwarna sama juga jaket berwarna merah maroon. Rambut panjangnya dikuncir kuda dengan sapuan make up tipis di wajahnya. Dara mengambil ponselnya dan memasukkannya ke dalam kantong celana. Dara siap pergi. Bagaimana dengan tamu yang katanya akan datang? Ah bodo amat. Dara berjalan menuju depan jendela kamarnya. Dibuka tirai yang menutupi kaca jendela. Kamar Dara terletak di lantai dua, untuk itu Dara telah menyiapkan tambang sebagai teman misi kaburnya. Dara mulai mencoba membuka jendela.
"Lah kok ngga bisa di buka sih?" gerutu Dara.
"Apa gue pecahin aja yah nih kaca?" ucapnya lagi. Dara mengambil kain di lemarinya untuk dililitkan di keempat jarinya menyisakan jari jempol.
"Dara!" gagal sudah usahanya saat mendengar Mamahnya memanggil, padahal tinggal hitungan satu detik lagi kepalan tangan Dara akan diluncurkan tuk menghancurkan kaca jendelanya.
Pintu kamar Dara memang jarang dikunci sehingga Mamah dapat memasuki kamarnya tanpa mengetuk pintu. Lain kali Dara harus menguncinya.
"Mau apain tuh jendela?" ucap Mamahnya menyelidik.
"Hee ini mau Dara lap Mah, banyak debunya," Dara mencari alasan yang masuk akal.
"Oh dilap toh, kok malem-malem yah?"
"Iya nih Mah, buka jendelanya malem jadi ngelapnya malem deh" Dara tersenyum merasa tak bersalah.
Mamah menatap Dara dari ujung kepala hingga ujung kaki. Seketika matanya berubah menjadi mata harimau, menyeramkan.
"Ngelap jendela aja dandan dulu yah? Udah jujur aja kamu itu mau kabur," ucap Mamah yang sudah mengerti tingkah anaknya saat mau kabur dari rumah. Semua hal akan dilakukannya, bahkan Dara pernah kabur dengan mendobrak pintu belakang rumah.
"Emang boleh Mah kalo aku bilang mau kabur?" tanya Dara merasa tak bersalah.
Emosi Mamahnya membara tak sanggup menghadapi Dara.
"GANTI BAJU SEKARANG! BENTAR LAGI CALON TUNANGAN KAMU MAU DATENG DARA!"
"Kaya gini aja deh Mah, males gantinya,"
"Gak! Ganti baju atau uang jajan kamu Mamah potong?!" ancam Mamah.
"Ah Mamah ngga seru main potong-potong gitu" ucap Dara yang belum beranjak dari depan jendela.
"CEPETAN!" teriak Mamah.
Kalau sudah seperti ini, Dara ngga bisa apa-apa selain menuruti kemauan Mamahnya. Dara mengganti bajunya dengan baju yang dipilihkan Mamahnya.🌼🌼🌼
Next???
KAMU SEDANG MEMBACA
DARAKA
Teen FictionDARAKA dengan judul awal DUA RUPA SATU RASA FOLLOW DULU YA SEBELUM BACA "Bebas yang terhalang atau disiplin yang terbuang" Mungkin itu cocok untuk mengekpresikan isi dari kisah DARAKA. Dara, gadis cantik dengan tingkah yang berbeda, tak memiliki te...