Part 20

955 50 0
                                    

Jangan lupa vote and comentnya kak


"Sejarah baru apa?" tanya Bunda.

"Cincin yang dipake Raka" ucap Diki, Kevin hanya menyimak.

"Oh" jawab Bunda.

"Bunda harus cerita itu kenapa tiba-tiba Raka tunangan? Raka buntingin anak orang ya Bunda?" tanya Diki lagi.

Bunda terkekeh mendengar pendapat Diki.

"Sini-sini duduk! Bunda dongengin" ucap Bunda menyuruh Diki dan Kevin duduk di sofa.

Mereka berdua menurut.

"Gimana mau buntingin anak orang kalo Raka aja cuek bebek sama cewek?" ucap Bunda.

"Lah terus?" ucap Diki.

"Bunda jodihin sama anak temen Bunda. Kali aja sifat cuek Raka bakal ilang" ucap Bunda.

"Semoga aja Bun" tanggap Kevin.

"Tapi bun, Raka ngga nolak dijodohin?" tanya Diki.

Bunda menggeleng.

"Ceweknya cantik ngga bun?" tanya Diki lagi.

"Cantik banget malah" jawab Bunda.

"Ah masa sih Bun?" Diki tak percaya.

Bunda mengangguk, "Beneran, kalian berdua mau kan bantuin Bunda biar Raka deket sama Dara?"

"Nama tunangannya Dara?" tanya Kevin.

Bunda mengangguk.

"Kami selalu siap membantu Bunda, semoga aja hubungan mereka kayak mie burung dara" ucap Diki.

"Lah kok gitu?" tanya Bunda tak mengerti ucapan Diki.

"Iya Bun, mie burung dara enaknya nyambung terus" ucap Diki menirukan nada bicara di iklan.

Bunda terkekeh mendengarnya.

"Gue pergi" ucap Raka yang telah rapi menggunakan setelan jasnya pada kedua sahabatnya yang masih mengintrogasi Raka melalui Bunda.

"Kamu mau ke kantor Rak? Ngga libur dulu?" tanya Bunda yang melihat anaknya itu.

"Nggak perlu Bun" ucap Raka.

"Yaudah hati-hati di jalan, kalo capek langsung istirahat" ucap Bunda.

Raka mengangguk kemudian menyalimi tangan Bundanya.

"Berhubung lo ngga ngundang gue sama Kevin di acara tunangan lo, lo wajib traktir kita makan. Gimana Bunda?" ucap Diki pada Raka seraya meminta persetujuan Bunda.

"Terserah kalian aja, lagian yang bayar itu Raka bukan Bunda" ucap Bunda.

"Bunda memang top deh" ucap Diki seraya memberi dua jempol pada Bunda.

"Oke" jawab Raka yang kemudian berjalan meninggalkan mereka.

Diki dan Kevin segera pamit pada Bunda untuk mengikuti Raka dan menagih traktiran itu.

"Kita tunggu nanti malem, tempat gue share nanti" ucap Diki sebelum Raka memasuki mobilnya.

Raka hanya mengangguk menanggapi dan segera memasuki mobilnya untuk pergi ke kantor. Sedangkan Diki dan Kevin kembali ke rumah masing-masing.

Raka memasuki kantornya. Tanpa basa basi Raka mengecek berkas-berkas yang perlu ditandatangani olehnya. Raka sangat serius saat bekerja hingga tak disadari hari mulai gelap.

Drrrt ... Drrrt ...

Ponsel Raka bergetar menandakan ada sebuah pesan masuk. Raka meraih ponselnya yang berada di samping tumpukan berkas-berkas.

"Café Nyaman di jalan Ahmad Yani jam 7 malam" pesan dari Diki.

Raka melihat jam di pergelangan tangannya. Sudah menunjukkan pukul 18.30 WIB. Raka membereskan berkas-berkasnya yang memang sudah selesai dan beranjak pergi dari kantornya menuju tempat yang dikirimkan oleh sahabatnya.

Raka memarkirkan mobilnya di depan Café Nyaman. Cafenya cukup besar dan ramai. Raka masuk ke dalam masih menggunakan pakaian kantornya. Hanya saja jasnya telah dilepas dan ditinggal di dalam mobil menyisakan kemeja warna putih polos. Raka melipat kedua lengan kemejanya agar tidak terlihat formal.

Raka melihat Diki melambaikan tangannya. Raka berjalan ke arah meja yang telah dihuni oleh Diki juga Kevin.

"Gue kira lo ngga bakal dateng" ucap Diki menyapa Raka.

Raka tak menjawab seraya duduk di kursi yang masih kosong.

"Lo beneran ngga keberatan dijodohin?" tanya Kevin pada Raka.

Raka menggeleng.

"Gue penasaran cewek yang dijodohin sama lo Rak. Apa dia satu spesies sam lo yang ngga suka ngomong, sibuk kerja padahal masih sekolah" ucap Diki.

"Beda" jawab Raka singkat.

"Kalian temen masa kecil?" tanya Kevin.

"Gue baru kenal dia" jawab Raka seraya memesan makanan.

"Aneh lo, dikejar-kejar cewek di sekolah malah tunangan sama yang ngga dikenal" ucap Diki.

Raka hanya terdiam enggan menanggapi.

"Dunia udah terbalik yah" ucap Diki seraya memandang sesuatu.


Tinggalkan jejak kak

DARAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang