🌸
________________________🍁
•
•
❇I'm Yours❇
•
•
🍁
___________________Bentar-bentar mau pengumuman dulu, itu book sebelah dengan judul Gerhana mau aku unpublish dulu soalnya chapternya amburadul.
Nanti aku post ulang, kali aja ada reader book ini yang juga suka baca di book sebelah, ntar kalau udah di post ulang jan lupa mampir ya, sekian!
Happy reading!
__________________________
Jalanan macet, belum lagi udara panas membuat badan terasa gerah dan kantuk menyerang. Ryujin beberapa kali menguap, untung saja ada Hyunjin yang mengemudikan motornya.
Iya, pas mau pulang tadi tiba-tiba saja Ryujin mendengar keributan di parkiran yang disebabkan oleh Hyunjin dan Abin. Apa lagi alasannya kalau bukan karena ban motor Hyunjin yang tiba-tiba kempes itu.
Ryujin sudah menyuruh Hyunjin untuk membawa motornya ke bengkel terdekat, tapi anak itu tidak menurutinya. Dan berakhirlah dengan Hyunjin yang nebeng ke dia.
"Je, ini gak bisa cepet apa bawa motornya? Gue ngantuk nih!"
"Ya udah senderan aja ke punggung gue."
"Ogah! Tar kalau gue ketiduran gimana anjir!" Ngegas terus! Heran.
"Ya paling lo jatuh terus kelindes mobil truk di belakang," balas Hyunjin tak perduli.
"Sialan!" Satu pukulan sukses mendarat di bahu kanan Hyunjin. Salah apa dia Tuhan, padahal 'kan dia cuma ngejawab ucapan Ryujin.
"Ya sini pegangan makanya. Peluk gue sini biar lo gak jatuh!" Hyunjin segera menarik kedua tangan Ryujin agar melingkar di perutnya. Beruntung mereka sedang di lampu merah, jadi motor tidak oleng.
"Ogah!" Ryujin cepat-cepat melepaskan pelukan. Tapi ditahan sama Hyunjin.
"Udah diem aja elah! Sekarang senderin kepala lo di bahu gue. Bentar lagi kita nyampe nih!"
"Nyampe apaan rumah lo masih jauh anjir!"
Hyunjin tak menjawab. Memang siapa yang mau pulang ke rumahnya?
Lampu kembali hijau, motor kembali melaju. Karena ngantuk, Ryujin akhirnya terpaksa memeluk tubuh jangkung itu lalu menyandarkan kepalanya di bahu lebar Hyunjin.
Ia baru sadar kalau motor memasuki area parkir gedung apartemennya.
"Kok ke apartemen gue?" tanyanya bingung.
"Lo 'kan ngantuk, makanya gue anterin pulang," balas Hyunjin. Ia mematikan mesin motor lalu menyuruh Ryujin turun terlebih dahulu.
"Lo pulangnya gimana?" tanya gadis itu.
"Emang siapa yang mau pulang?" Hyunjin malah bertanya balik. Ia menarik tangan Ryujin untuk berjalan menuju lift. Ryujin yang sudah ngantuk hanya menurut saja.
"Gue ikut tidur siang di apart lo ya, Ryu?"
"Hah? Di kamar Abin aja sana!"
"Abin 'kan belum balik."
"Ck, awas aja lo sampe gangguin gue tidur siang!" Belum juga masuk udah diancam-ancam. Untung Hyunjin sabar punya temen galak kaya Ryujin.
•
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Maze Of Memories || Minsung Lokal
Teen Fiction[ S E L E S A I ] "Siapa juga yang mau jadi kakak lo? Dasar anak pungut!" - Minho. "Jihan juga gak pernah minta buat jadi adik kak Minho, kok." - Jihan. Sepenggal kisah seorang Minho Adijaya dengan perasaan terkutuknya. Boy x Girl Latar tempat kubik...